Connect with us

POLITIK

Tolak Hasil Pilpres, Pendukung AMIN di Kaltim Desak Pemungutan Suara Ulang

Diterbitkan

pada

Kompak Seruduk Kantor Bawaslu Kaltim (Yanti/Kaltim Faktual)

Sejumlah pendukung capres 01 yang menamakan diri mereka Komunitas Masyarakat Pendukung Anies-Muhaimin Kaltim (Kompak). Menggelar aksi di kantor Bawaslu Kaltim, menuntut pengusutan kecurangan, serta meminta pemungutan suara ulang.

Tak lama usai salat Jumat selesai, puluhan relawan Anies-Muhaimin yang tersimpul dalam Kompak. Menggelar aksi damai di kantor Bawaslu Kaltim di Samarinda. Beberapa dari mereka menyampaikan aspirasinya dengan pengeras suara.

Satu jam berorasi, 10 orang perwakilan pendemo masuk ke dalam ruangan untuk melaksakan audiensi bersama Bawaslu.

Pembina Kompak Kaltim, Anas Isfidi mengungkapkan bahwa aksi damai kali ini untuk mengawal suara Anies-Muhaimin dari tingkat nasional hingga daerah.

“Jadi kami dari tingkat nasional ke daerah membuat pergerakan menolak hasil pilpres dan menuntut agar terjadi pemilihan presiden ulang,” ungkapnya, Jumat 23 Februari 2024.

Selain menuntut pemungutan suara ulang, mereka juga menolak hasil rekapitulasi sementara yang dipublikasikan di laman KPU. Mereka beranggapan hasil yang ada di Sirekap tersebut tidak sesuai dengan hasil di lapangan.

“(Menuntut pemilihan ulang karena) terjadi kecurangan-kecurangan. Ini menyangkut harkat nasib warga Indonesia lima tahun ke depan,” jelasnya.

Setelah audiensi, Komisioner Bawaslu Kaltim Daini Rahmat mengatakan akan meneruskan aspirasi Kompak ke Bawaslu RI.

“Kalau bicara terkait kecurangan kami akan lakukan penindakan terhadap pelanggaran secara tegas,” jelasnya.

Ia meminta jika kelompok tertentu merasa ada kecurangan, sebaiknya membuat laporan resmi. Disertai dengan bukti otentik. Supaya Bawaslu bisa memprosesnya.

“Berapa keadaan yang melanggar norma, kami akan lakukan tindakan secara tegas.”

“Kami berharap masyarakat juga dapat ikut melakukan pengawasan dalam menjaga demokrasi kita,” pungkasnya. (dmy/fth)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan
Advertisement

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.