EKONOMI DAN PARIWISATA
Tren Kunjungan Wisata Balikpapan Diprediksi Turun saat Libur Lebaran, Destinasi Harus Siapkan Inovasi

Setelah mengalami kenaikan signifikan pada beberapa musim liburan terakhir. Tren kunjungan wisata di Balikpapan diprediksi turun pada libur Lebaran 2024. Situasi bisa berbalik kalau destinasi menyiapkan kejutan.
Momen libur panjang Lebaran Idulfitri selalu dinanti oleh banyak orang. Karena biasanya, hari raya umat Islam ini, masa cutinya agak panjang. Jadi pas kalau mau berlibur ke tempat wisata.
Untuk tahun ini, Lebaran Idulfitri diperkirakan akan jatuh pada 10 April 2024. Sementara masa liburnya diperkirakan mencapai satu pekan penuh. Jika mengikuti cuti bersama dari pemerintah.
Di Kota Balikpapan, biasanya pada momen ini jumlah kunjungan ke destinasi wisata akan ‘menggila’. Satu tempat bisa dijejali ribuan hingga puluhan ribu orang. Pengunjung kebanyakan dari dalam kota, maupun dari Kukar dan Samarinda.
Tren Wisata Turun
Namun, untuk Lebaran Idulfitri 2024 ini. Ketua DPC Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Balikpapan Arman Fauzan. Memperkirakan kunjungan akan sedikit menurun.
Penyebab penurunan karena di Balikpapan, Kukar, dan Samarinda banyak tempat wisata baru. Sehingga wisatawan akan penasaran menjajalnya.
“Kalau tren liburan sekarang, akan slow saja. Tapi ada sedikit penurunan. Karena banyak destinasi baru buka. Dari luar kota bakal kebagi ke Kukar, Samarinda, Bontang,” jelas Arman pada Kamis 8 Februari 2024.
“Turun sih, tapi enggak signifikan. Turun mungkin 20%,” sambungnya.
Untuk kunjungan ke pantai. Menurut Arman, akan masih cukup ramai dan stabil. Sebab pantai akan selalu dikujungi orang. Terutama untuk wisata pantai yang sudah besar dan populer seperti Lamaru dan Manggar.
Untuk destinasi wisata lainnya. Yang memiliki kuota terbatas seperti vila, bisa tetap ramai dan full. Namun beberapa destinasi, kemungkinan besar akan berbagi jumlah kunjungan dengan destinasi wisata lainnya.
“Karena yang terbilang layak, kan bisa dihitung. Kalau di Balikpapan. Kecuali ngomongin Derawan dan lain-lain. Itu jadi hal yang berbeda,” tambahnya.
Arman menyebut, para pemilik destinasi harus terus melakukan improvisasi dan inovasi. Menghadirkan sesuatu yang baru untuk menarik perhatian banyak orang. Agar orang tidak bosan dan tetap mau kembali berkunjung.
“Kalau bisa lebih dari taun lalu. Tapi kalau enggak, minimal sama kayak taun lalu. Engga sampai turun jauh signifikan. Tinggal kita improvisasi aja,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bapenda Kaltim Segel Data dan Undi Pemenang Gebyar Pajak 2025, Hadiah Rp5 Miliar untuk Wajib Pajak Taat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Pangan Masih Bayangi 2025, Pemerintah Pusat-Daerah Perkuat Langkah Pengendalian
-
SAMARINDA5 hari ago
KI Kaltim Minta PPID Samarinda Jadi Garda Terdepan Keterbukaan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SAMARINDA5 hari ago
Seru! Lomba Sambut Koin Pakai Kelingking di Diskominfo Kaltim Bikin Penonton Terpingkal
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Waspada! Modus Penipuan Aktivasi IKD Marak di Kaltim, Pemprov Keluarkan Edaran
-
BONTANG4 hari ago
Gubernur Harum Mediasi Sengketa Batas Bontang–Kutim: “Pelayanan Publik Harus Jalan”