SEPUTAR KALTIM
Komisi II DPRD Kaltim Apresiasi Peluncuran Program Pendidikan Gratis, Desak Penanganan Deforestasi dan Investigasi Tuntas Skandal BBM

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur Bidang Keuangan dan Perekonomian, Sapto Setyo Pramono, menyebut peluncuran program pendidikan gratis hingga jenjang S3 oleh Gubernur Kaltim sebagai langkah strategis memenuhi amanat konstitusi.
Acara yang digelar bertepatan dengan Hari Kartini ini, Senin, 21 April 2025, menurutnya, menjadi momentum bersejarah untuk memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Program ini adalah realisasi janji visi kepemimpinan Gubernur sebagai Kretispol (kreator kebijakan politik) dan Justpol (penegak keadilan).
Sesuai UUD 1945, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah kewajiban negara. Tidak hanya sampai wajib belajar 9 tahun, tetapi hingga S1, S2, dan S3,” tegas Sapto dalam keterangan ke awak media, Senin.
Ia menjelaskan, program tersebut akan segera dibahas melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diajukan Gubernur ke DPRD.
Komisi II, lanjutnya, akan mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelaraskan RPJMD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pemerintah pusat.
“Pansus akan bekerja sekitar 3 bulan hingga Agustus untuk memastikan RPJMD selaras dengan visi nasional dan lokal,” ujarnya.
Deforestasi dan Ancaman Lingkungan Harus Ditangani Kolaboratif
Sapto juga menyinggung tingginya angka deforestasi di Kaltim yang disebutnya sebagai masalah kritis.
Ia mendesak Gubernur dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, untuk duduk bersama menyusun strategi pemulihan lahan.
“Kaltim adalah paru-paru dunia. Eksploitasi hutan secara masif tidak boleh mengorbankan lingkungan dan masyarakat. Korporasi wajib bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan,” tegasnya.
Politisi yang membidangi keuangan dan perekonomian ini menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
“Jangan sampai kekayaan Kaltim dikeruk untuk kepentingan jangka pendek, sementara anak cucu kita mewarisi kerusakan,” tambahnya.
Minta Investigasi Transparan Soal Skandal BBM
Merespons isu dugaan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU, Sapto meminta aparat hukum bersikap transparan.
“Proses distribusi BBM bisa dilacak melalui GPS. Jika ada pelanggaran, selidiki secara objektif. Jangan sampai masyarakat terprovokasi isu yang belum jelas,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar publik tidak mudah menyimpulkan kesalahan pihak tertentu sebelum investigasi tuntas.
“Kita harus adil. Jika ada oknum SPBU atau korporasi nakal, proses hukum harus berjalan. Tapi jangan sampai isu ini dijadikan alat untuk memecah belah,” tegasnya.
Serukan Persatuan di Tengah Sorotan Global
Sapto juga mengajak masyarakat Kaltim menjaga persatuan, terutama menyusul status daerahnya sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN).
“Kaltim kini menjadi sorotan global. Elit internasional pasti punya kepentingan di sini. Mari jaga kemajemukan dan selesaikan masalah dengan dialog, bukan saling menyudutkan,” imbaunya.
Peluncuran program pendidikan gratis bertepatan dengan Hari Kartini ini, menurutnya, simbol komitmen membangun SDM unggul dan lingkungan berkelanjutan.
“Momentum ini harus menjadi berkah bagi seluruh rakyat Kaltim,” pungkasnya. (Chanz/sty)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
BMKG: Cuaca Kaltim Fluktuatif, Waspadai Hujan Deras dan Karhutla
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Lampung Apresiasi Kaltim Jadi Contoh Pembangunan Hijau
-
SAMARINDA3 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
PARIWARA3 hari ago
Asia Pacific Predator League 2026 Resmi Dibuka, Acer Indonesia Siapkan Tim Esports Wakil Tanah Air
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Wagub Seno Aji Lepas 215 Kontingen Kaltim ke Pornas Korpri XVII Palembang
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Lantik 71 Pejabat Baru, Tekankan Profesionalisme ASN
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA1 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU