SAMARINDA
Warga Perumahan BPK dan Samarinda City Keluhkan Sampah, Ketua Komisi III Minta DLH Turun ke Lapangan

Warga dari 2 perumahan di Samarinda, Perumahan BPK dan Samarinda City mengeluhkam soal sampah. Komisi III DPRD Kota Samarinda minta DLH tuntaskan persoalan tersebut.
Masalah sampah di Samarinda masih jadi masalah yang tak kunjung temui titik terang. Terbaru, warga dari Perumahan Bumi Prestasi Kencana (BPK) dan Perumahan Samarinda City menggelar aksi pada Rabu, 22 Januari 2025.
Aksi ini merupakan buntut dari kondisi TPS yang mencemari lingkungan, melebihi kapasitas hingga berserakan ke badan jalan. Bahkan, warga juga turut mengeluhkan bau tak sedap yang timbul akibat kondisi ini.
Awalnya, lokasi TPS berada di jalan depan arah menuju kompleks. Namun, lokasinya dipindahkan sementara saat presiden dikabarkan akan berkunjung. Setahun berlalu, posisinya tak kunjung kembali seperti semula.
Produksi Sampah Melebihi Kapasitas TPSKetua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar bilang dirinya telah mendorong dinas terkait untuk segera turun ke lapangan.
Ia mencatat, produksi sampah di Kota Tepian mencapai 600 ribu ton per hari. Sedangkan, kapasitas TPS tak cukup memadai.
Adapun, TPS zona 1 yang berkokasi di Sambutan sudah penuh sejak beberapa waktu lalu. Sementara itu, TPS di zona 2 dan 3 masih dipersiapkan.
Pengelolaan Sampah Wajib Berkelanjutan
Politikus asal Partai Gerindra tersebut turut menyoroti pengelolaan sampah yang hingga kini belum optimal. Untuk menuntaskan masalah ini, pemerintah harus berkomitmen melakukan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
“Kalau kita hanya membawa sampah dan menumpuk saja itu bukan penyelesaian. Kita ingin ada pengolahan berkelanjutan yang dibangun oleh DLH Kota Samarinda,” tegasnya.
Untuk mewujudkan mimpi itu, Deni membeberkan kalau dalam waktu dekat komisinya berencana studi tiru ke 2 lokasi. Masing-masing ke Banyumas di Jawa Tengah dan Bantar Gebang di Jakarta.
Selain itu, dirinya juga akan memastikan DLH Kota Samarinda memberikan edukasi lebih lanjut menyoal pemilahan sampah rumah tangga. Ia menilai langkah tersebut akan bermanfaat bagi proses pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
“Bagaimanapun, sampah ini itu berawal dari rumah tangga. Jadi, kalau sudah dilakukan pemilahan di dalam rumah tangga Insya Allah ke TPST-nya pun sudah terpilah semua,”
“Seandainya tidak ada pemilahan, ketika petugas datang mereka memilah lagi menggunakan waktu yang lama,” tegasnya.
Agar realisasi ini terwujud, DPRD bersama DLH Samarinda berencana menunjuk satu RT di masing-masing kelurahan sebagai percontohan program pemilahan sampah. (nkh/am)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bontang Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik se-Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bulbak PKH 2025 Resmi Ditutup, Kaltim Perkuat Sektor Peternakan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Catat Lompatan Besar dalam Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
NUSANTARA5 hari ago
Program MBG Bantu Anak Kuli Bangunan Dapat Pekerjaan: “Sekarang Bisa Bantu Keluarga”
-
PARIWARA3 hari ago
CustoMAXi Yamaha Makassar 2025, XMAX Motorized Jadi Pusat Perhatian
-
NUSANTARA2 hari ago
Sukses di Palembang, Estafet Pornas Korpri Berlanjut ke Lampung 2027
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025