Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Waspada! Penyakit Leptospirosis Ditemukan di Kaltim

Published

on

leptospirosis
Penyakit Leptospirosis diduga disebabkan Kencing Tikus (Ist)

Penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh pipis tikus mulai masuk ke Kaltim. Ada satu pasien positif di Kutai Barat. Satu lagi pasien di Bontang meski masih dugaan.

Leptospirosis merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh air urine tikus. Penyakit ini mulai mewabah di Indonesia. Di Jawa Timur, yang menjadi lokasi awal penularan kasus, ditemukan 249 kasus di tahun ini. Tersebar di daerah Pacitan, Probolinggo, Gresik, Lumajang, Sampang dan Tulungagung.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin mengimbau masyarakat Kaltim tetap waspada .

“Leptospirosis bisa menular melalui kontak air atau tanah yang tercemar kencing tikus,” ungkapnya, Kamis 5 Oktober 2023.

Gejala penyakit ini ditandai demam di atas 38 derajat celcius, sakit kepala, nyeri otot, kuning, dan gangguan ginjal. Penularannya dapat terjadi melalui kulit lecet saat berkontak langsung dengan genangan banjir, air sungai, danau, selokan, saluran air, sawah, dan lumpur.

Saat ini Dinkes Kaltim tengah melakukan beberapa pemeriksaan sampel hewan penular di daerah Kutai Barat dan Bontang setelah ditemukan satu kasus positif.

“Masih kami dalami, apakah ada orang yang terkena saat mandi atau mengkonsumsi air yang tercemar kencing tikus. Kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan di Mahakam Ulu, karena sudah ada laporan dari sana,” sambungnya.

Sementara itu, untuk mencegah mewabahnya penyakit ini, Dinkes Kaltim mengimbau masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak langsung dengan genangan air dan tanah yang terkontaminasi kencing tikus — yang diduga sebagai pemicu penularan penyakit Leptospirosis.

Dinkes juga bekerja sama dengan OPD terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Tindakan preventif kita lakukan agar semua pihak tidak menganggap remeh penyakit ini. Jika ada yang merasakan gejalanya, mohon segera periksakan. Menjaga agar tidak mewabah, jangan menganggap sepele,” pungkasnya. (dmy/gdc/dra)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.