OLAHRAGA
3 Keputusan Kurang Tepat Huistra saat Borneo FC Kalah dari Bhayangkara

Pieter Huistra mendapat pukulan telak pada laga debutnya di Borneo FC. Hal ini tak lepas dari beberapa keputusan kurang tepat yang ia buat pada laga itu.
Borneo FC Samarinda harus bertekuk lutut di Stadion Segiri. Usai takluk dengan skor mencolok 1-3 dari Bhayangkara FC.
Hasil ini sebenarnya tidak terlalu mengagetkan, lantaran terakhir kali Pesut Etam menang dari Bhayangkara adalah pada 2018 lalu. Selain itu, Andik Vermansyah dkk memang sedang mantap-mantapnya pada putaran kedua ini. Sebelum mengalahkan Borneo FC, mereka lebih dulu menumbangkan Persija dan Madura United.
Hanya saja, kekalahan ini jauh dari kata layak untuk Pasukan Samarinda. Mereka menampilkan permainan yang buruk. Paling buruk sepanjang musim ini.
Para pemain juga tampak frustasi hampir sepanjang laga. Dan terus menerus membuat kepurusan yang buruk.
Nah, ada andil keputusan Pieter Huistra pada laga yang membuat Borneo Fans marah-marah tersebut.
Memainkan Julio Cesar
Julio belum menunjukkan performa terbaiknya sejak tiba di Samarinda pada awal putaran kedua. Seperti mengada-ngada, namun penampilan skuat Pesut Etam dengan dan tanpa Julio sangat berbeda sekali.
Itu pula yang membuat Andre Gaspar memarkir pemain yang ia rekomendasikan itu pada akhir kariernya di Borneo FC lalu.
Padahal untuk pilihan bek tengah, Pieter Huistra sedang tidak kekurangan pemain. Duet Agung Pras dan Diego Michiels sudah terbukti bagus. Sementara pos bek kanan yang mestinya ditempati Diego. Pieter bisa menempatkan Fajar Fathur Rahman atau Rifad Marassabessy.
Terbukti pada laga Sabtu petang tersebut. Julio kerap melakukan kesalahan individu. Ia juga kerap salah posisi, dan sering kalah duel saat mendapat ancaman serangan balik.
Lambat Mengganti Wahyudi Hamisi
Tidak ada masalah dari pemilihan Wahyudi Hamisi sebagai starter. Toh, dia berhasil menunjukkan performa impresif saat Borneo FC menang atas Persikabo, 16 Februari lalu.
Sayangnya, pemain yang dipanggil Tole oleh penggawa Pesut Etam itu tidak memulai laga dengan bagus. Saat menjamu Bhayangkara FC.
Dia kerap melakukan salah umpan, sampai beberapa kali tertangkap kamera ‘dimarahi’ oleh sang kapten.
Melihat Tole yang deadlock, Pieter tidak lekas mengambil tindakan. Pun pada awal babak kedua, pemian bernomor punggung 33 itu tetap diberi kesempatan memperbaiki performanya. Yang ujung-ujungnya tidak terjadi juga. Ia akhirnya ditarik pada menit ke-60 usai mengalami cedera.
Pola Permainan Acak
Lagi-lagi, tidak ada masalah pada taktikal yang diusung pria Belanda. Dia memainkan 2 penyerang tengah sekaligus, dengan ide yang jelas. Bahwa semua pemain harus melakukan rotasi posisi secara berkala.
Makanya, Pato kadang di kiri, kadang di tengah. Hardianto kadang di depan, kadang mundur jadi gelandang. Hendro kadang di posisi gelandang bertahan, kadang maju ke depan bergantian dengan Tole. Adam Alis, bahkan berputar-putar ke segala posisi di tengah dan depan.
Ini adalah taktik yang sangat bagus. Terutama saat tim kehilangan Kei dan Bustos yang selama ini menjadi penyeimbang.
Masalahnya, Pieter baru melatih selama 3 hari sebelum pertandingan itu. Sehingga wajar, kalau semua pemain masih bingung dengan role yang harus mereka mainkan.
Kebingungan ini yang membuat komunikasi para pemain anjlok. Ini pula yang membuat Adam Alis, Lilipaly, dan Hendro Siswanto. Yang jarang membuat kesalahan, justru ikut-ikutan bingung.
Kebingungan ini jugalah, yang membuat Wahyudi Hamisi membuat penampilan terburuknya musim ini. Dan tentunya, ini yang membuat Julio … ah, dia pakai strategi apa saja memang bingungan orangnya! (dra)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
NUSANTARA5 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai