EKONOMI DAN PARIWISATA
35 Ribu Sapi Masuk Kaltim, Pemprov Optimalkan Angkutan Kapal Ternak dari NTB dan Gorontalo

Pemprov Kaltim tahun ini mengoptimalkan sapi dari daerah yang masuk ke Kaltim membawanya khusus dengan angkutan kapal ternak. Untuk ‘kesejahteraan hewan’. Apalagi dari data tahun lalu, 35 ribu lebih sapi masuk ke Kaltim.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim mencatat jumlah pemasukan ternak sapi ke Kaltim tahun 2022 berdasarkan Data Aplikasi SIKOMPAK / sebanyak 35.396 ekor sapi bibit dan potong. Daru jumlah itu, masih kurang lebih 80 persen menggunakan angkutan Kapal Ternak dari NTT dan Gorontalo.
Tahun ini, Disnak & Keswan Kaltim ingin mengoptimalkan agar seluruh penyediaan sapi wajib menggunakan jasa kapal ternak untuk masuk ke Kaltim.
Untuk menjalankan program itu, Disnak & Keswan melakukan koordinasi di Ruang Brahman Cross Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur diadakan Rapat Koordinasi Pemanfaatan Kapal Ternak Tahun 2023, 21 Maret 2023 lalu.
Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan mengatakan, saat ini sudah ada trayek resmi kapal ternak dari daerah pemasok ke Kaltim. Sebagai upaya peningkatan distribusi ternak melalui angkutan laut dan pemenuhan kebutuhan daging sapi di wilayah konsumen, khususnya Kaltim.
“Kapal khusus angkutan ternak sudah didesain dengan memperhatikan prinsip-prinsip animal welfare, sehingga dapat meminimalkan penyusutan bobot ternak 9 – 12 persen, sementara dengan menggunakan kapal kargo atau kapal kayu (konvensional/tradisional) penyusutan bobot ternak mencapai lebih dari 15 – 20 persen,” jelasnya, seperti dilansir Kaltim Faktual dari laman DPKH Kaltim, Jumat 24 Maret 2023.
Oleh karena itu diharapkan pelaku usaha atau pedagang sapi, dapat memanfaatkan kapal ternak tersebut. Karena kapal ini didesign agar sapi yang diangkut tiba di tempat tujuan dalam kondisi sehat.
“Dan secara ekonomi tidak merugikan akibat penyusutan bobot badan yang cukup besar,” imbuhnya.
Selain itu, kebijakan ini juga dilakukan seiring dengan merebaknya beberapa Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), seperti PMK, Brucellosis, Lumpy Skin Disease (LSD) di beberapa daerah pemasok ternak potong.
“Dengan adanya kapal ternak yang memiliki jadwal dan trayek yang jelas, akan memudahkan dalam melakukan pengawasan, pengendalian dan pencegahan penularan penyakit hewan menular ke Kaltim,” harapnya.
Dari koordinasi ini, ia meminta agar dapat dioptimalkan lagi pemanfaatan kapal khusus ternak dari daerah pangkalan ke Kaltim. Mengingat nilai manfaatnya bagi kita semua baik pelaku usaha maupun pemerintah.
Kementerian Perhubungan telah menetapkan Jaringan Trayek Kapal Khusus Angkutan Ternak tahun 2023 sebagai berikut;
Pangkalan KUPANG, NTT
– Kode Trayek RT 1 : Kupang, NTT – Waingapu – Tanjung Priok/Patimban – Kupang
– Kode Trayek RT 2 : Kupang – Wini – Atapupu – Tanjung
Priok/Banjarmasin/ Samarinda – Kupang
– Kode Trayek RT 3 : Kupang/Bima/Calabai/ Badas –
Tanjung Priok –Kupang
– Kode trayek RT 4 : Kupang – Wini – Atapupu –
Samarinda/Balikpapan – Kupang
– Kode Trayek RT 5 : Kupang/Bima/Badas – Banjarmasin –
Kupang
Pangkalan Kwandang, GORONTALO
– Kode Trayek RT 6 : Kwandang – Tarakan-
Balikpapan/Samarinda -Pare-pare – Samarinda/Balikpapan – Kwandang
(dpkh/am)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA5 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Kaltim Minta BUMD Perkuat Peran dalam Peningkatan PAD melalui Sektor Tambang dan Migas