SAMARINDA
Tetap Satu Arah, Barier Sungai Dama Samarinda akan Diganti Median Permanen
Barrier median jalan di Jalan Otista hingga perempatan dinilai cukup mengganggu. Selain itu, banyak yang masih melakukan putar balik meski dilarang. Dishub Samarinda masih kaji pengaturan di sana.
Sudah sejak tahun 2023, keberadaan barrier median jalan di Jalan Otto Iskandardinata hingga ke perempatan Jalan Pesut. Jadi sorotan. Sebab tampak kumuh dan mengganggu estetika kota.
Selain itu Jalan Pesut yang berlaku satu arah. Masih kerap dilanggar. Masih banyak pengendara yang melakukan putar balik, agar bisa langsung berbelok ke Jalan Jelawat. Kadang jadi menambah kemacetan di simpang empat itu.
Dinas Perhubungan Kota Samarinda sebetulnya sudah melirik barrier jalan itu. Agar dapat dikelola menjadi median jalan yang lebih baik dan menambah kelancaran berlalu lintas.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani menjelaskan kalau Jalan Pesut akan tetap satu arah. Sementara diperbolehkan dua arah, hanya khusus kendaraan proyek yang melintas menuju proyek Terowongan Samarinda.
Itu akhirnya disetujui, menyusul setelah Jalan Pulau Banda yang tidak kuat untuk dilewati. Sehingga kondisinya rusak cukup berat beberapa waktu lalu. Untuk mempercepat proyek, Jalan Pesut boleh dua arah.
“Tapi itu yang boleh dua arah hanya khusus proyek saja. Jadi dua jalur yang di Jalan Pesut ya, kita kasih izin cuma khusus untuk kendaraan mereka saja kalau di luar itu tidak bisa,” jelasnya Rabu 28 Februari 2024.
“Kalau yang pengalihan, kan dia hanya memindahkan material saja. Itu pun paling tidak lama. Paling satu bulan lebih lah baru selesai itu akan kembali normal jalurnya,” tambahnya.
Namun karena masih banyak pengendara, utamanya roda dua yang melakukan putar balik di Jalan Pesut. Didi bilang nantinya akan ada pemasangan tanda lagi. Agar lalu lintas di sana lebih tertib.
Diganti Median Permanen
Karena tampak kumuh dan mengganggu estetika kota. Dishub juga berencana untuk mengganti barrier median jalan itu. Rencananya dengan median jalan yang lebih bagus dan secara permanen.
Namun saat ini masih dalam kajian dan akan diusulkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda. Sebab kalau barrier yang tidak permanen, masih mudah untuk dipindahkan.
“Kami masih usulkan ke PUPR.” (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN4 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN4 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoDaftar Lengkap UMK Kaltim 2026: Berau Paling Tajir Tembus Rp4,39 Juta, Paser di Posisi Buncit
-
GAYA HIDUP3 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoKarya Anak Bangsa Jadi Identitas Baru Kaltim, Ini Pemenang Sayembara Batik ASN dan Cinderamata Daerah

