SEPUTAR KALTIM
Petani Kaltim Harus Bisa Lakukan Hilirisasi Produk Hortikultura yang Dihasilkan
Petani di Kaltim harus bisa melakukan hilirisasi produk. Misalnya buah yang dihasilkan bisa diolah menjadi produk yang siap dimakan, dan tentu hal ini memiliki nilai tambah tersendiri.
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengakui saat ini petani Kaltim hanya menjual buah segar yang dihasilkan.
“Masih sangat sedikit yang mengolah hasil produksi buah-buahannya pasca panen,” katanya disela peninjauan kebun pepaya Kalifornia di Km.12 Karang Joang Balikpapan.
Karena itu, beberapa waktu lalu telah didatangkan PT Mutigo Indonesia yang melakukan hilirisasi produk Pisang di Kaliorang Kabupaten Kutai Timur.
“Pemasaran produksinya sudah sampai negara Singapura dan Swedia,” sebutnya.
Menurut Akmal, hilirisasi produk hortikultura yang dihasilkan setiap daerah harus bisa dilakukan para petani.
Seperti buah yang dihasilkan tidak dijual langsung, tetapi diolah menjadi produk yang siap dimakan dan memiliki nilai tambah.
“Dan itu sangat bagus, termasuk Jamur yang dikelola Duta Petani Milenial Kaltim nantinya akan diekspor,” ungkapnya.
Akmal Malik mengatakan bahwa hilirisasi produk hortikultura dan pangan sangat disukai oleh orang-orang Eropa.
“Inilah PR kita, dan kita minta nanti kepala dinas terkait untuk membantu hilirisasi produk-produk hortikultura dan pangan di Kaltim agar bisa maju dan berkembang,” jelasnya.
Untuk hilirisasi produk, Pemprov Kaltim siap memberikan bantuan alat produksi melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura maupun dinas terkait lainnya.
Akmal menjelaskan dirinya meminta PT Mutigo Indonesia dan juga Founder Petani Muda Keren (PMK) Gede Agung Wedhatama dari Bali untuk bisa membantu.
“Karena gerakan PMK di Bali sudah jalan,” tandasnya.
Gede Agung Wedhatama mengaku bahwa permintaan akan kebutuhan buah-buahan sangat besar dan di Kaltim juga tersedia lahan dan iklim yang mendukung.
“Tantangannya SDM atau tenaga kerja,” ujarnya.
Regenerasi petani menjadi tantangan umum termasuk seluruh wilayah di Indonesia.
Karena itu, Gede mengajak para pemuda-pemudi untuk bisa menjadi petani muda keren.
Bahwa bertani itu ungkapnya, menyenangkan dan menguntungkan, bahkan bisa meningkatkan kesejahteraan.
“Itu sudah terbukti seperti petani pepaya Kalifornia dan pepaya mini di Balikpapan ini,” ungkapnya. (rw)
-
NUSANTARA4 hari agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
NUSANTARA4 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
OLAHRAGA4 hari agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif
-
NUSANTARA1 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
BALIKPAPAN3 hari agoFazzio Hybrid Movement (FOMO) di Balikpapan Diramaikan dengan Gathering & Riding Bareng Konsumen Fazzio
-
NUSANTARA14 jam agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
PARIWARA2 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh
-
SEPUTAR KALTIM2 jam agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

