SEPUTAR KALTIM
Mulai Agustus Kaltim Masuki Musim Kemarau

BMKG memperkirakan Kaltim akan memasuki musim kemarau pada bulan Agustus. Tapi, tenang aja. Sebagian wilayah di Kaltim masih terjadi hujan meski dengan intensitas rendah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprakirakan musim kemarau di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan terjadi pada awal bulan Agustus.
Namun, perkiraan musim kemarau ini tidak merata di seluruh wilayah Kaltim.
Hal ini dikarenakan luasya wilayah Kaltim yang mencapai 127. 346,92 km persegi, ditambah dengan sebagian wilayah masuk garis ekuator dan sebagian lain lepas dari garis ekuator.
“Hingga akhir Juli ini diprakirakan masih terjadi hujan dengan rata-rata intensitas tinggi, namun pada dasarian I Agustus (1-10 Agustus) diprakirakan mulai kemarau,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Kukuh Ribudiyanto di Balikpapan, Selasa 16 Juli 2024.
Pada dasarian I Agustus, awal kemarau yang dominan terjadi di beberapa wilayah seperti di Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Barat.
Namun demikian musim kemarau di Kaltim cukup pendek, tidak seperti di daerah lain yang memiliki musim kemarau sampai enam bulan, bahkan pada musim kemarau pun sebagian wilayah di Kaltim masih terjadi hujan meski dengan intensitas rendah.
“Hujan yang akan terjadi di awal kemarau pada Agustus mendatang memiliki intensitas rendah yakni hanya 50 milimeter per bulan dengan puncak kemarau diprakirakan pada September. Musim kemarau di Kaltim cukup pendek karena berada di garis ekuator,” katanya.
Berdasarkan analisis BMKG Stasiun Balikpapan, sepanjang Juni lalu curah hujan di beberapa wilayah Kaltim memiliki intensitas tinggi dengan rata-rata 400 milimeter sebulan yakni terjadi di PPU, Samarinda, Balikpapan, sebagian Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan sebagian Kutai Barat.
Sedangkan pada Juli ini diprakirakan hujan dengan intensitas menengah yakni rata-rata 300 milimeter sebulan yang terjadi di sejumlah wilayah seperti Kabupaten PPU, Kota Balikpapan, dan Samarinda.
Terkait dengan potensi hujan dengan intensitas menengah bulan ini, ditambah dengan kemungkinan adanya angin kencang, maka ia mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap dampaknya, seperti tanah longsor, jalan licin, banjir, hingga pohon yang bisa tumbang.
“Perlu juga diwaspadai kemungkinan terjadi hujan lebat pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau karena adanya awan kumulonimbus, yakni bisa terjadi hujan lebat sesaat yang disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung,” kata Kukuh. (rw)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud