POLITIK
Rudy Mas’ud Bantah Bangun Politik Dinasti di Kaltim: Masyarakat yang Pilih, Bukan Penunjukan

Dalam 2 periode terakhir, 4 orang dari Mas’ud Bersaudara mengisi jabatan bupati, wali kota, Ketua DPRD Kaltim, hingga legislator Senayan. Teranyar, istri Rudy Mas’ud, Sarifah Suraidah dilantik menjadi anggota DPR RI. Hal ini membuat tudingan ‘Politik Dinasti’ pada keluarga Mas’ud tak terhindarkan. Namun Rudy dengan tegas menampiknya.
Popularitas Keluarga Mas’ud di ranah politik Kaltim dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat. Pada periode lalu, kakak tertua Rudy Mas’ud memimpin Partai Golkar Kaltim sekaligus menduduki 1 kursi di DPR RI. Adik-adiknya tak kalah sukses, Rahmad Mas’ud menjadi wali kota Balikpapan. Abdul Ghafur Mas’ud (AGM) menjadi bupati PPU, walau tak sampai selesai karena ditangkap oleh KPK. Lalu Hasanuddin Mas’ud, menjadi ketua DPRD Kaltim setelah beberapa bulan dilantik, mengantikan Makmur HAPK lewat polemik yang cukup berlarut.
Pada 2024 ini ceritanya sedikit berbeda. Rudy kembali mencalonkan diri sebagai legislator Senayan dapil Kaltim, lolos. Tapi karena mendapat tugas dari pusat untuk maju ke pencalonan gubernur Kaltim, kursinya di DPR RI diserahkan pada sang istri, Sarifah Suraidah.
Rahmad Mas’ud kini mengikuti Pilkada Balikpapan dengan dukungan besar dari parpol pemilik kursi parlemen.
Hasanuddin Mas’ud yang meraih suara tertinggi kedua di Pemilu 2024, baru saja dilantik menjadi ketua DPRD Kaltim. Mengalahkan pemilik suara tertinggi dari partai yang sama, yakni Abdulloh.
Soal ini, Rudy menjelaskan bahwa penunjukkan Hamas sebagai pimpinan dewan Kaltim sudah sesuai dengan mekanisme partai Golkar. Dan yang menunjuk adalah Golkar Pusat. Bukan dirinya selaku ketua Golkar Kaltim.
Keluarga Mas’ud Bangun Dinasti Politik?
Dengan tegas, Rudy Mas’ud menampik anggapan tersebut. Menurutnya, keluarganya memang berbondong-bondong terjun ke politik. Namun mereka bisa menduduki jabatan politik karena meraih dukungan masyarakat lewat Pemilu/Pilkada.
“Teman-teman (yang menuding) ini mudah-mudahan sekolahnya bisa tinggi lagi, karena ini pemilihan bukan penunjukan. Ini loh bukan monarki, ini demokrasi, yang menetukan adalah masyarakat, yang mentukan adalah rakyat,” jelas Rudy Mas’ud Kamis.
Jika Indonesia menggunakan sistem tunjuk seperti negara dengan sistem kerajaan atau monarki, bagi Rudy sah saja jika dianggap politik dinasti. Namun keluarganya telah mengikuti proses pemilihan yang ada.
Rudy mencontohkan Amerika Serikat. Yang mana George Bush dan Bill Clinton juga satu keluarga dan menjadi penguasa. Dan juga menerapkan sistem demokrasi. Bahkan di Indonesia pun sudah pernah terjadi.
“Apa saya perlu bicara tentang Bung Karno? Bung Karno presiden, anaknya jadi presiden juga sampai cucunya juga menjabat.”
“Kan pemilihan bukan penunjukan. Kalau punya kompetensi kenapa tidak? Masyarakat yang menentukan,” pungkasnya.
Di Kaltim sendiri, sebenarnya banyak politisi yang berasal dari 1 keluarga. Misal Andi Harun dengan anaknya, Sofyan Hasdam dengan anak dan istrinya, Yusriansyah Syarkawi, Ismunandar, Awang Faroek Ishak, dan banyak lainnya. (ens/fth)

-
SAMARINDA4 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SAMARINDA3 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Tambah Jabatan dan Ubah Jadwal Seleksi Direksi BUMD 2025