SAMARINDA
Anhar Sebut Proyek Pembangunan Ulang Taman Samarendah Pemborosan, Lebih Baik untuk Peningkatan Air Bersih dan Lampu Jalan

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar merasa penataan ulang Taman Samarendah sebagai proyek pemborosan. Ia menyarankan pemkot lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat seperti air bersih dan lampu jalan. Tapi kalau pembangunan taman ini dilakukan tanpa APBD, ia ikut mendukungnya.
Belum lama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengungkap rencananya untuk mentaa ulang Taman Samarendah secara ekstrem. Bakal dibongkar dan dibangun ulang tahun depan.
Perubahan besar itu akan membuat suasana baru di taman kota itu. Karena menara lampu di tengah taman akan diganti dengan menara baru setinggi 36 meter. Dilengkapi dengan fasilitas sky view.
Modelnya bakal lebih bagus, filosofis, dan bisa dinaiki warga untuk melihat pemandangan Kota Samarinda dari ketinggian. Ditambah beberapa usulan lain yang membuat taman melingkar ini nantinya tampil beda dan lebih keren.
Untuk diketahui, pembangunan Taman Samarendah di era kepemimpinan Syaharie Jaang diniatkan untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut. Proyek ini sempat menuai kontroversi, karena harus meratakan SMPN 1 Samarinda, SMAN 1 Samarinda – SMA pertama di Kaltim, juga Lapangan Pemuda yang sangat bersejarah. Selain itu, anggaran yang dipakai pun tidak sedikit.
Anggota DPRD Beri Saran Lain
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Anhar menilai rencana ini tidaklah tepat. Menurutnya pemkot saat ini justru ‘hobi’ bongkar bangunan dan membangunnya ulang. Baginya itu membuang-buang anggaran.
Mulai dari pembongkaran Pasar Pagi, dan kini Taman Samarendah. Lebih bagus menurut Anhar, APBD diprioritaskan untuk membenahi masalah di masyarakat seperti air bersih dan lampu jalan yang lebih mendesak.
“Harus dihargai jasa pemimpin-pemimpin sebelumnya, apalagi sudah Rp40 miliar APBD yang digunakan, sekarang mau dibongkar,” katanya belum lama ini.
Anhar pengin pemkot saat ini fokus menuntaskan berbagai program yang sudah tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dibandingkan proyek membongkar bangunan.
Pun jika masih mau menata ulang, kata Anhar, tidak perlu merombak banyak. Atau jika mau membongkar, jangan menggunakan APBD. Pendanaan bisa melalui kerja sama dengan perusahaan swasta.
“Jangan mentang-mentang APBD saat ini besar, tapi kita belum mampu mandiri,” pungkas Anhar. (ens/dra)
-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai