Bantu Atasi Timbunan Sampah di Samarinda, Forum Sekolah Adiwiyata Siapkan SOP Pengolahan Sampah di Sekolah

Untuk membantu mengatasi timbunan sampah yang terus meningkat, Forum Sekolah Adiwiyata Kota Samarinda akan bergerak di level sekolah. Siapkan SOP pengolahan sampah di sekolah.

Tak hanya sampah yang bersumber dari rumah tangga, lingkungan sekolah juga ikut berkontribusi pada timbunan sampah di Kota Samarinda. Yang tiap tahun, volumenya terus bertambah.

Untuk itu, sekolah yang peduli akan lingkungan, mulai dari kebersihan, kesehatan, hingga pengolahan sampah yang baik, mesti digalakkan. Forum Sekolah Adiwiyata Kota Samarinda jadi leading-nya.

Rekor Pencapaian Sekolah Adiwiyata Samarinda

Pada audiensi dengan Pemkot Samarinda beberapa hari lalu, Forum Sekolah Adiwiyata Samarinda melaporkan hasil kinerja dalam beberapa waktu terakhir.

Ketua Forum Sekolah Adiwiyata Samarinda, Heri Gunawan mencatat, prestasi di tahun 2024 lalu menjadi yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 16 sekolah berhasil mengantongi penghargaan sekolah adiwiyata tingkat nasional dan mandiri.

“Dari tahun ke tahun, ini yang terbanyak. Yang nasional 13 dan yang mandiri 3 sekolah,” tuturnya kepada Kaltim Faktual baru-baru ini.

Lewat pencapain tersebut, kini Samarinda resmi memiliki 7 sekolah adiwiyata mandiri yang merupakan penghargaan tertinggi. Sebelumnya hanya 4 sekolah.

Masing-masing di antaranya SDN 021 Sungai Kunjang, SDN 008 Samarinda Kota, SDN 005 Samarinda Seberang, SDN 012 Samarinda Ulu, dan SDN 020 Palaran. Sedangkan pada tingkat menengah pertama dan atas terdapat SMPN 21 serta MAN 2 Samarinda.

Akan Buat SOP Baru

Menindaklanjuti capaian fantastis tersebut, Heri sebut Forum Sekolah Adiwiyata Samarinda dengan DLH dan Disdikbud akan menyusun SOP. Yang mengatur upaya mengurangi timbunan sampah di sekolah.

“Jadi, nanti SOP-nya akan memuat bagaimana membentuk karakter anak yang bisa peduli lingkungan bahkan sejak di usia dini.”

Inisiasi ini merupakan upaya preventif untuk mengatasi permasalahan sampah, utamanya dalam proses pengolahan. Langkah awalnya mulai dengan memberi pemahaman mendasar sejak di lingkungan sekolah.

“Karena di samarinda ini produksi sampah sangat tinggi jumlahnya sedangkan tingkat pengolahan sampah sangat rendah.”

“Sehingga ketika nantinya mereka terjun ke masyarakat mereka bisa jadi bagian yang peduli dengan lingkungan sekitarnya,” sambungnya.

Peningkatan Fasilitas Toilet Sekolah

Heri mengonfirmasi Wali Kota Samarinda Andi Harun juga akan berkunjung ke sejumlah sekolah adiwiyata sebagai bentuk dukungan konkret.

“Oh iya betul. Dalam waktu dekat katanya Pak Wali dan instansi terkait akan berkunjung ke sekolah-sekolah yang kemarin datang beraudiensi.”

Fasilitas yang kerap menjadi keluhan meliputi toilet, drainase, UKS, ruang kelas, serta penunjang lain yang berfungsi mendukung sekolah sehat dan berbudaya lingkungan.

“Yang paling banyak dikeluhkan itu toilet. Ada kekurangan secara jumlah dan belum memenuhi standar (mall atau hotel bintang satu) yang secara khusus diajukan pak wali,” jelas Heri.

Idealnya, toilet wajib secara terpisah antara laki-laki dan perempuan dengan perbandingan yang tepat. Untuk SD, perbandingannya adalah 1:25.  Artinya 1 toilet maksimal bisa untuk 25 murid.

Pemkot Samarinda berjanji akan memberi bantuan dana bagi sekolah-sekolah yang hadir. Dana tersebut sengaja untuk melakukan peremajaan fasilitas sekolah termasuk toilet.

“Sekolah yang hadir kemarin sudah pasti akan dibangun toilet baru sebagai percontohan untuk sekolah lainnya. Dari segi jumlah dan standarnya akan meningkat,” katanya mengakhiri. (nkh/ens)