SEPUTAR KALTIM
Banyaknya Siswa Kelas 6 Belum Bisa Baca, Muhammad Darlis Sebut Sekolah Alpa Mengidentifikasi Kemampuan Peserta Didik

Terdapat sejumlah catatan yang muncul dalam dunia pendidikan belakangan ini. Seperti anak kelas 6 yang belum bisa membaca. Anggota DPRD Kaltim Muhammad Darlis menyebut sekolah alpa dalam mengidentifikasi kemampuan peserta didik.
Beberapa tahun terakhir, sejumlah pihak menilai adanya kemunduran dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka Belajar yang diharapkan mampu mendobrak kualitas pendidikan di Tanah Air, ternyata implementasinya tak semudah yang direncanakan.
Belakangan justru ditemui siswa kelas 6 SD yang belum bisa membaca, sementara selangkah lagi harus naik tingkat ke jenjang SMP. Belum lagi masih banyak siswa SD yang tidak bisa berhitung dengan operasi matematika dasar dan sederhana. Kondisinya jadi memprihatinkan.
Harus Dievaluasi
Anggota DPRD Kaltim Muhammad Darlis Pattalongi pun merasa miris melihat fenomena itu. Menurutnya harus ada evaluasi secara sistem pembelajaran di sekolah terkait. Barangkali sekolah atau guru kurang memperhatikan setiap siswa.
“Pertama ada sesuatu yang salah dalam kurikulum kita barangkali kan. Karena itu kita harus melihat secara detail bagaimana proses pembelajaran kita.”
“Kedua, ada yang harus disempurnakan, secara spesifik perhatian sekolah kepada siswanya. Karena tidak bisa digeneralisir, seolah semua siswa menjadi satu kesatuan dalam sekolah itu,” kata Darlis belum lama ini
Menurut Darlis, sekolah harus mampu mengidentifikasi kendala pembelajaran pada siswa. Penyebab anak kelas 6 SD tidak bisa baca, diperkirakan adanya kealpaan sekolah dalam mengidentifikasi potensi siswa. Sehingga baru ketahuan saat sudah kelas 6.
“Sayang sekali sudah kelas 6 belum mengenal huruf, itu bagaimana kok bisa naik kelas? Berarti ada sesuatu kealpaan di situ, bagaimana bisa mengikuti ujian, seharusnya dari kelas 1 sudah diidentifikasi,” tambah Darlis.
“Perlu ada perlakuan khusus untuk siswa seperti itu. Apakah mungkin ada gangguan mental atau apa kan gitu. Kasihan dong umurnya bertambah tapi kemampuan masih seperti pra sekolah,” sambungnya.
Darlis berharap ada evaluasi dalam sistem pendidikan. Mencari tahu letak kegagalan sistem pendidikan saat ini, dan melakukan pembaruan sistem untuk memperbaiki kualitas pendidikan saat ini. (adv/ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda