OLAHRAGA
Batal Lawan Persija, Borneo FC Ubah Rencana

Borneo FC mau tidak mau berlatih tanpa rencana. Setelah BRI Liga 1 dihentikan 2 pekan usai Tragedi Kanjuruhan.
Sehari setelah mengalahkan Madura United, 1 Oktober lalu. Borneo FC idealnya sudah menjalani latihan taktikal untuk melawan Persija Jakarta. Laga yang harusnya digelar pada 8 Oktober itu akan sangat menentukan tim mana yang berhak menduduki singgasana klasemen sementara.
Namun laga itu dibatalkan setelah pecahnya Tragedi Kanjuruhan, beberapa jam usai Pesut Etam mengandaskan perlawanan Madura di Stadion Segiri.
Pada pengumuman awal, liga hanya dihentikan satu pekan. Namun karena penyelesaian kasus Kanjuruhan perlu waktu tambahan. Kompetisi pun diliburkan selama total 2 pekan. Ini pun belum keputusan final. Masih ada peluang bagi LIB kembali memperpanjang masa libur.
Jika merunut jadwal. Laga Borneo FC kontra PSIS pun kemungkinan ikut batal. Dari seharusnya menjalani 2 laga tandang beruntun, Pasukan Samarinda kemungkinan akan langsung menjalani laga kandang lagi kontra PSS Sleman. Laga ini sendiri harusnya menjadi pertandingan pekan ke-14.
Namun lagi-lagi, jikapun kompetisi berlanjut pada pekan ke-14, masih belum ada garansi pertandingan Borneo FC berikutnya adalah melawan PSS Sleman. Karena masih ada beberapa kemungkinan. Seperti, libur kompetisi berlanjut. Atau, kompetisi lanjut, namun mengikuti jadwal pekan ke-12. Kepastian ini yang belum didapat oleh tim Liga 1. Mengingat LIB masih sibuk mengurus pengusutan kasus Kanjuruhan.
Dengan jadwal yang serba tidak pasti. Otomatis sesi latihan pun tidak bisa difokuskan pada pengembangan taktik untuk melawan tim tertentu. Jadi, yang bisa dilakukan oleh tim pelatih Borneo FC. Hanya latihan biasa. Seperti pada sesi pra musim.
“Untuk sementara latihan kami jalankan seperti biasa. Artinya hanya sekadar menjaga kondisi pemain.”
“Sebenarnya kami sudah bersiap untuk melawan Persija dengan menerapkan taktik dan strategi di laga tersebut. Namun karena kompetisi dihentikan sementara, kami pun harus mengubah sedikit program,” ujar asisten pelatih Borneo FC Miftahudin Mukson, Selasa sore.
Meski terjebak dalam ketidakpastian. Miftah menegaskan Borneo FC tak bakal mempermasalahkan hal ini. Karena bagaimanapun, Tragedi Kanjuruhan bukan sekadar kasus sepak bola biasa. Melainkan kasus kemanusiaan pula.
Di tengah segala keterbatasan, Borneo FC serta tim lain. Hanya bisa mengekspresikan rasa prihatin mereka dengan menerima libur kompetisi dengan lapang dada.
“Saya yakin semua tim peserta Liga 1 sepakat kompetisi dihentikan dulu.”
“Suasana duka ini harus dirasakan bersama. Tapi yang jelas, seperti saya katakan tadi, kami tetap latihan sembari menunggu lanjutan kompetisi ini,” pungkas Mukson. (DRA)
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda