EKONOMI DAN PARIWISATA
Bawa Putik Pampang, Arif dan Nadya Siap Wakili Kaltim di Ajang Duta Wisata Nasional 2024 Bulan Depan

Perhelatan Pemilihan Duta Wisata Nasional tahun 2024 akan digelar Desember mendatang di Sulawesi Tengah. Pasangan Arif dan Nadya siap wakili Kaltim, membawa Putik Pampang ke panggung nasional sekaligus mengenalkan pariwisata Kaltim lebih luas lagi.
Perjuangan pasangan Arif Noor Gunawan dan Nadya Pradita Hosensyah di sektor pariwisata masih belum berakhir. Keduanya, merupakan Duta Wisata Provinsi Kalimantan Timur tahun 2023. Telah bertugas setahun terakhir.
Keterlibatan Arif dan Nadya di sektor wisata telah dimulai sejak tahun 2022 lalu. Dengan terpilih menjadi Duta Wisata Kota Samarinda. Lalu naik meraih takhta ke level provinsi. Dan sebentar lagi, keduanya akan melenggang ke panggung pemilihan nasional.
Sejak beberapa bulan terakhir Arif dan Nadya terus melakukan berbagai persiapan. Seperti persiap fisik, materi, riset, program, hingga persiapan mental. Persiapannya kali ini tentu jauh lebih getol dari sebelumnya.
Ajang pemilihan Duta Wisata Nasional tahun ini akan berlangsung pada 3-8 Desember 2024 di Sulawesi Selatan. Nantinya Arif dan Nadya, akan berkompetisi dengan Duta Wisata dari seluruh Nusantara.
Deg-degan Jelang Pemilihan
Selama hampir sepekan, Arif dan Nadya akan melalui berbagai rangkaian acara. Mulai dari berangkat ke Sulawesi Tengah, jalani karantina offline, photoshoot, duwis talk, duwis fashion parade, penampilan bakat, motion challenge, tourism project, hingga malam grand final.
Nadya Pradita Hosensyah mengatakan, yang paling berat dari persiapannya ialah membangun mental yang berani dan juga percaya diri untuk membawa wajah Kaltim ke tingkat nasional.
“Karena bersaing dengan Duta Wisata dari seluruh Indonesia, jadi kami perlu mengangkat uniknya pariwisata yang ada di Kaltim yang berbeda dengan provinsi lain,” kata Nadya kepada Kaltim Faktual pada Kamis 7 November 204.
Menurutnya para finalis dari berbagai provinsi di Indonesia tentunya merupakan yang terbaik. Sehingga semuanya menjadi saingan berat dan memiliki keunggulan masing-masing.
“Pastinya semua punya warna karena sudah skupnya Indonesia. Mereka pasti juga punya keunggulan masing-masing yang akan dibawa pada saat kompetisi berlangsung.”
Andalkan Putik Pampang
Nadya bersama Arif sendiri akan membawa Putik Pampang, singkatan dari Kampung Batik Pampang. Keduanya pun sudah menggarap program ini selama 2 tahun terakhir dengan melalui berbagai proses yang cukup panjang.
Sebagai informasi melalui Putik Pampang, Arif dan Nadya telah menghasilkan batik baru yang bernama Batik Pampang. Memiliki pola yang diambil dari kebudayaan khas suku Dayak di Desa Budaya Pampang. Motif burung enggang dan motif macan dengan filosofi tersendiri.
Proses yang dilalui Nadya dan Arif pasca batik itu rampung, dari menyiapkan HaKI dan Hak Merek Dagang, menyusun struktur komunitas, memasarkan melalui event besar di Kaltim, menggandeng hotel, dan beragam upaya untuk mengenalkan Batik Pampang sebagai role model dan warna baru bagi wastra di Kaltim.
“(Saat ke nasional) kami ingin mengembangkan Putik di IKN Nusantara dulu karena tentunya pembangunan IKN ini jadi gaung secara nasional dan internasional. Jadi memang kami harapannya punya core yang kuat di Kaltim.”
Melalui panggung nasional, Nadya berharap dapat memperkenalkan Kaltim lebih luas lagi. Terlebih ada pembangunan IKN yang juga menjadi kesempatan besar bagi Nadya dan Arif untuk ikut memperkenalkan ibu kota baru ini.
“Termasuk memperkenalkan Parekraf Kaltim, dan juga harapan kami dapat memperkenalkan program nyata kami yang sudah berjalan 2 tahun sebagai Duwis Kaltim,” harap Nadya.
Nadya juga mengharapkan dukungan yang besar bagi Pemprov Kaltim dan juga berbagai pihak lain di pemerintahan. Termasuk juga dukungan masyarakat Bumi Etam. Bisa ikut dukung melalui vote.
“Untuk saat ini votenya belum dimulai. Tapi nanti melalui website resmi. Yang menang otomatis masuk 6 besar.”
Dalam kompetisi di Palu bulan depan, Nadya sendiri merasa nothing to loose. Targetnya bisa membawa wajah Kaltim dengan usaha yang terbaik dan maksimal dari Nadya dan Arif. Apapun hasilnya tidak masalah.
“Karena ya sudah sampai di tahap ini sudah bangga yang penting kita usaha terbaik,” pungkasnya. (ens/fth)
-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja