Connect with us

OLAHRAGA

Borneo FC Menang Comeback, Pengamat: Taktik Rotasi Posisi Huistra Efektif!

Diterbitkan

pada

borneo fc
Fleksibilitas yang ditunjukkan Pato dkk berhasil membongkar tembok kokoh Bali United. (MO/BFCS)

Pengamat sepak bola menilai, keberhasilan Borneo FC menang setelah tertinggal lebih dulu dari Bali United. Adalah buah spekulasi Pieter Huistra yang merotasi posisi penyerang. Menjadikan Terens Puhiri penyerang tengah misalnya.

Borneo FC Samarinda memulai laga kontra Bali United, Sabtu malam lalu. Dengan sikap yang tepat. Mereka memegang kendali permainan. Membuat banyak peluang. Dan memaksa tim tamu tak berkembang.

Praktis sepanjang babak pertama, Bali United hanya mengandalkan serangan balik lewat umpan panjang. Ataupun melalui bola-bola mati saja.

Sayangnya, dominasi itu tak berbuah keunggulan bagi Pesut Etam. Karena Ricky Fajrin dkk bermain solid di lini belakang.

Tuan rumah justru tertinggal lebih dulu, saat babak kedua baru berjalan 3 menit. Gol itu membuat suporter makin berisik, dan menjadikan permainan Hendro Siswanto cs makin garang. Hasilnya, 3 gol balasan sukses dilesakkan. Masing-masing dari penalti Pato, gol tandukan Terens, dan gol bunuh diri Ardi Idrus yang membelokkan arah bola hasil sundulan Pato. Borneo FC menang 3-1. Tiga poin pertama mereka musim ini.

Pengamat Puji Taktik Borneo FC

Pengamat Borneo FC, Kukuh Kurniawan Nugraha menyebut. Pelatih Pieter Huistra telah membuat keputusan tepat. Saat merotasi posisi pemainnya.

“Mainnya bagus, terutama di babak pertama. Permainannya langsung nyerang, baru kendur dikit setelah 30 menit. Baru panas setelah kebobolan lebih dulu.”

“Huistra efektif memainkan Terens jadi ujung tombak. Dia berfungsi sebagai perusak pertahanan. Bisa saja Bali United mengira Pato yang jadi target man seperti biasa,” ucapnya baru-baru ini.

Sejak kedatangannya ke tim asal Samarinda. Pieter memang mengusung taktik flesibilitas. Terutama di posisi tengah. Trio gelandang diberi tugas untuk saling bertukar peran ataupun saling back up.

Hendro Siswanto misalnya, di era Pieter, ia acap maju menjadi gelandang tengah maupun gelandang serang. Yang di saat bersamaan, Adam atau gelandang lainnya mengisi posisi Hendro. Dan seterusnya.

Menariknya, pelatih asal Belanda juga menerapkan rotasi serupa pada lini depan. Di laga kemarin, Pato kerap bergeser ke posisi second striker, penyerang sayap kiri, dan tentunya penyerang tengah. Terens pun begitu, selain di kanan, dia juga ke kiri dan tengah. Win Naing Tun juga memainkan peran serupa.

Fleksibilitas ini, menurut Kukuh, bisa menolong tim ketika tim lawan bisa mengantisipasi taktik awal. Gol kedua Pesut Etam misalnya, siapa yang sangka jika Stefano Lilipaly yang diplot sebagai gelandang tengah kiri. Tiba-tiba berada di posisi serang kiri, dan mengirim umpan ke tengah, lalu disundul oleh Terens Puhiri menjadi gol.

“Kelihatan kalau lini serang Borneo lebih bagus musim ini. Jadi pelatih lebih leluasa menjalankan taktik sesuai karakteristik tim lawan,” puji Kukuh.

Sabtu depan, Pasukan Samarinda akan bertandang ke kandang Persis. Laga ini akan menjadi ujian baru bagi mereka. Persis yang baru mengumpulkan 1 poin dari 2 laga. Tentu akan berhasrat pecah telur di kandang. Sementara Borneo FC, jelas ingin meraih kemenangan tandang pertama mereka musim ini. (dra)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.