SEPUTAR KALTIM
BPS: Nilai Ekspor Impor Kaltim Alami Penurunan Tajam pada 2023

BPS Kaltim mencatat nilai ekspor impor Kaltim pada tahun 2023 mengalami penurunan tajam dibandingkan tahun 2022. Nilai ekspor Kaltim turun sebesar 13,08 persen. Sementara impor turun 28,62 persen.
Nilai ekspor Kaltim di bulan Juni 2023 mencapai USD 1,95 miliar. Atau turun sebesar 13,08 persen dari Mei 2023. Sementara kalau dibandingkan dengan capaian Juni 2022, nilai ekspor turun sebesar 46,93 persen.
Sedangkan untuk nilai impor di bulan Juni 2024 tercatat USD 375,11 juta. Turun sebesar 28,62 persen dari Mei 2023. Dan turun 33,91 persen jika dibandingan dengan nilai impor pada Juni tahun lalu.
Saat menggelar konferensi pers pada 18 Juli 2023 kemarin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana mengungkapkan. Lesunya ekspor migas memberi pengaruh besar pada nilai ekspor bulan lalu.
“Turunnya nilai ekspor migas sebesar 63,89 persen dan nonmigas sebesar 5,89 persen,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kontribusi migas pada nilai ekspor Kaltim mencapai 5,15 persen. Sehingga penurunan sebesar 63,89 persen itu sangat terasa dampaknya.
Tak hanya sektor migas. Ekspor non migas yang berkontribusi pada nilai ekspor sebesar 94,85 persen juga mengalami penurunan.
Terhitung, penurunan nilai ekspor terbesar nonmigas terjadi pada golongan bahan bakar mineral sebesar USD 151,61 juta atau 9 persen.
Sedangkan, pada golongan barang lemak dan minyak mengalami kenaikan sebesar USD 79,06 juta atau sebesar 45,40 persen.
Tiongkok menjadi satu di antara negara tujuan dengan nilai ekspor nonmigas sebesar USD 477,47 Juta pada Juni 2023.
“Disusul Filipina sebesar USD 254,31 Juta dan Taiwan sebesar USD 189,42 Juta,” jelasnya.
Sedangkan, untuk nilai impor migas pada tahun 2023 ini sebesar USD 256,77 juta atau turun sebesar 35,12 persen. Turun 35,57 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan data di input BPS 2023. Penurunan persentase import terbesar, berasal dari barang non migas golongan instrumen optik.
“Barang non migas golongan instrumen optik ini mengalami penurunan 55,06 persen,” kata Yustina.
Sebaliknya, kenaikan persentase impor tertinggi terjadi pada pupuk. Dengan jumlah kenaikan 222,31 persen.
Yusniar lalu memaparkan tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar di tahun 2023. Yakni Tiongkok, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
“Pertama berasal dari Tiongkok sebesar USD 149,28 juta, kemudian ada Amerika Serikat sebesar USD 91,90 juta dan Korea Selatan sebesar USD 73,12 juta,” pungkasnya.
Kendati demikian, neraca perdagangan Kaltim pada 2023 mengalami surplus sebesar USD 1,58 miliar. Sektor nonmigas surplus sebesar USD1,73 milliar dan sektor migas terjadi defisit USD 156,22 juta. (*/dmy/fth)

-
BALIKPAPAN5 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
NUSANTARA5 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai