SAMARINDA
Bukan di Pantai, Umat Hindu Samarinda Gelar Upacara Melasti di Sungai Mahakam

Umat Hindu di Samarinda merasakan kesenangan berbeda, karena tahun ini mereka bisa menggelar Upacara Melasti di kota sendiri. Biasanya, mesti mencari pantai di luar daerah.
Upacara Melasti termasuk dalam rangkaian awal perayaan Hari Raya Nyepi. Secara filosofis, upacara ini merupakan ritual untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan.
Dalam kepercayaan umat Hindu, air kehidupan berasal dari laut dan danau. Maka upacara ini kerap dilaksanakan di pantai atau tepi danau. Selain menghanyutkan beberapa sesaji sebagai simbol Trimurti, 3 dewa dalam agama Hindu, yaitu Wisnu, Siwa, dan Brahma, serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma. Mereka juga membersihkan beberapa benda penting dari pura. Menambah kesakralan, pemuka agama melakukan ritual memercikan air suci kepada semua orang yang hadir.
Tampak hadir dalam upacara yang berlangsung dari jam 6 pagi sampai 12 siang itu. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kaltim, I Made Subamia dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Samarinda, I ketut witana.
I Made Subamia menyebut bahwa Upacara Melasti tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena saat ini, Indonesia sedang dalam tahun politik.
“Upacara Melasti ini dilakukan sebagai rangkaian acara untuk Perayaan Hari Nyepi. Rangkaian acara akan dilaksanakan 4 hari,” ucapnya.
“Dari sekarang Melasti, kemudian besok taragong, kemudian pra penyepian, puncaknya Nyepi itu sendiri, dan ngembak geni,” tambahnya.
Pada kesempatan sebelumnya, umat Hindu di Samarinda akan melaksanakan ritual ini di luar kota. Mengingat di Samarinda tidak ada pantai maupun danau alam. Namun kali ini terlaksana di Sungai Mahakam.
Pemilihan Mahakam tentu bukan karena faktor jarak saja. Namun sungai ini juga menghidupi manusia, hewan, dan tumbuhan. Dan sebagai sarana manusia mencari kehidupan.
“Suatu kebahagiaan dan suatu kehormatan juga, karena kami diberikan izin oleh Wali Kota Samarinda. Jadi kami sanggat bangga dapat melakukan upacara di tempat sendiri,” tuturnya.
“Karena biasanya kami ke pantai. Tapi tahun ini kami merayakan di wilayah yang ditempati,” pungkasnya. (gig/dra)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konsumsi Ikan Masyarakat Kaltim Naik Jadi 59,75 Kg per Kapita per Tahun
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Atasi Backlog 250 Ribu Unit, Kaltim Tanggung Biaya Administrasi Perumahan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Tegaskan Program Gratispol Umrah untuk Marbot Berjalan Bertahap dan Tepat Sasaran
-
SAMARINDA4 hari ago
DP3A Kaltim Dorong Samarinda Segera Miliki Sekolah Ramah Anak
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Target 14 Persen, Pemprov Kaltim Gandeng Kampus dan Pemda Atasi Stunting
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sineas Muda Kaltim Hadirkan 5 Film Pendek Bertema Budaya dan Pendidikan
-
PARIWARA3 hari ago
Cerita Inspirarif dari Konsumen Yamaha; Karena Setia, Jadi Pemenang Kompetisi GEAR ULTIMA
-
BALIKPAPAN3 hari ago
ISCH III Resmi Dibuka, 4.000 Pramuka Hidayatullah Ramaikan Jambore Nasional di Balikpapan