PPU
Cegah Perundungan Peserta Didik, Dinas P3AP2KB PPU Lakukan Kunjungan ke Sekolah

Dinas P3AP2KB PPU berkunjung ke sekolah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan perundungan di sekolah.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mendatangi setiap sekolah untuk mencegah perundungan pada peserta didik di lingkungan sekolah.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan Dinas P3AP2KB Kabupaten PPU, Nurkaidah mengatakan bahwa kunjungan ke sekolah.
Selain memberikan sosialisasi kepada peserta didik, tenaga pendidik juga diberikan edukasi dalam penanganan dan pencegahan perundungan pelajar di lingkungan sekolah.
Tenaga pendidik atau guru penting untuk bisa mendidik anak agar tidak menjadi pelaku perundungan maupun mengatasi dengan cepat apabila mengetahui ada anak yang menjadi korban perundungan.
Tempat yang berpotensi terjadi perundungan bagi anak-anak, di antaranya di lingkungan sekolah, rumah dan lingkungan bermain, dan harus diwaspadai orang tua, tenaga pendidik dan semua pihak.
“Perundungan harus diwaspadai dan terkadang pelaku orang dekat, maka penting dilakukan edukasi dan sosialisasi untuk deteksi dini,” tambahnya.
Dinas P3AP2KB Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan upaya pencegahan perundungan di jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat di daerah yang dikenal dengan Benuo Taka itu.
“Kemarin kami masuk ke sekolah-sekolah untuk menjelaskan terkait perundungan saat pengenalan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru. Kami berharap ada kerja sama dengan pihak sekolah untuk menyelamatkan peserta didik agar tidak terjadi perundungan (bullying),” ucapnya.
Terjun langsung ke setiap sekolah ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan atau kejahatan terhadap anak dan perempuan.
“Kekerasan terhadap anak dan perempuan sepanjang 2023, tercatat 45 kasus dengan 31 orang korban anak-anak serta 14 orang korban perempuan. Sedangkan sepanjang Januari hingga Agustus 2024, tercatat 32 kasus, dengan 23 orang korban anak-anak serta sembilan orang korban perempuan,” kata Nurkaidah. (rw)
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai