Connect with us

SAMARINDA

Dilema Pertanian di Samarinda: Lahan Tidur Melimpah, Minat Bertani Rendah

Diterbitkan

pada

Guru Besar Fakultas Pertanian Unmul, Prof. Aswin. (Mitha/Kaltim Faktual)

Samarinda memiliki lahan luas yang berpotensi dikembangkan sebagai kawasan pertanian. Namun, jumlah petani yang terbatas menjadi tantangan utama bagi sektor ini.

Salah satu penyebabnya adalah rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Banyak yang menganggap profesi petani kurang menjanjikan secara ekonomi.

“Lahannya ada, tetapi yang berminat menjadi petani masih sangat sedikit,” ujar Guru Besar Fakultas Pertanian Unmul, Prof. Aswin.

Peran Pemerintah dalam Mendukung Pertanian

Meski pemerintah tidak bisa terlibat langsung dalam pertanian, ada beberapa kebijakan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan minat masyarakat. Salah satunya adalah pemberian subsidi serta penetapan harga dasar hasil pertanian agar petani tetap mendapatkan keuntungan yang layak.

Baca juga:   Warga Simpang Pasir Palaran Adukan Tiga Masalah, DPRD Samarinda Siap Perjuangkan

“Jika petani membutuhkan benih dan pupuk, sebaiknya ada subsidi yang dapat membantu mereka,” jelas Prof. Aswin.

Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah membentuk perusahaan daerah yang mengelola pertanian secara profesional. Dengan dukungan ini, petani dapat lebih mudah mengakses teknologi, mendapatkan pendampingan, serta memiliki pasar yang lebih stabil.

Peran Akademisi dalam Meningkatkan Produktivitas Petani

Selain pemerintah, akademisi juga memiliki peran penting dalam pengembangan sektor pertanian. Prof. Aswin menekankan bahwa penelitian di bidang pertanian sebaiknya tidak hanya dilakukan di laboratorium, tetapi juga diterapkan langsung di lapangan untuk membantu petani meningkatkan produktivitas mereka.

“Di Fakultas Pertanian, banyak penelitian yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan mengelola usaha mereka lebih efektif. Ilmu ini harus disebarluaskan agar manfaatnya bisa dirasakan secara nyata,” ungkapnya.

Baca juga:   Ramadan 2025, Warga Kaltim Didorong Jaga Persatuan Pascapilkada

Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Pertanian

Banyak lahan di Samarinda yang belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut Prof. Aswin, bukan ketersediaan lahan yang menjadi kendala utama, melainkan kurangnya kebijakan yang mendukung pengelolaan lahan secara produktif.

“Pemerintah bisa memberikan insentif pajak bagi mereka yang bersedia mengelola lahan tersebut, sehingga lebih banyak orang tertarik untuk bertani,” katanya.

Dengan berbagai tantangan yang ada, dukungan dari pemerintah, akademisi, serta peningkatan kesadaran masyarakat menjadi kunci bagi masa depan pertanian di Samarinda. (tha/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.