SEPUTAR KALTIM
Dinkes Kaltim Gandeng Perusahaan untuk Bantu Pasien Tuberkulosis

Tuberkulosis menjadi perhatian serius Dinkes Kaltim. Untuk itu, Dinkes Kaltim menggandeng Perusahaan untuk membantu pasien Tuberkulosis terkait obat, nutrisi, maupun suplemen.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggandeng perusahaan daerah maupun pihak swasta dalam melakukan penanganan pasien tuberkulosis (TB).
“Kami menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara) menyalurkan bantuan untuk pasien TB,” kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Jumat 8 Maret 2024.
Bantuan dari Bankaltimtara tersebut melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dialokasikan khusus untuk membantu pasien TB.
“Ada 50 pasien yang dibantu. Pasien TB memang membutuhkan pengobatan yang lama, minimal satu tahun dan perlu tambahan nutrisi serta suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” ujar Jaya.
Ia menambahkan program peningkatan TB pada pasien tersebut perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh CSR di Kaltim.
Karena masalah utama TB adalah turunnya kekebalan tubuh akibat kurang gizi.
“Kami memberikan bantuan nutrisi, protein, telur, karbohidrat, beras, dan vitamin. Beberapa makanan yang dibutuhkan untuk memperkuat imunitas mereka,” ujarnya.
Selain Bankaltimtara, Dinkes Kaltim juga menguatkan kolaborasi dengan perusahaan lain, terutama di bidang pertambangan, karena produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh kesehatan karyawan.
“Apalagi, ini penyakit menular, tentu mereka yang terjangkit penyakit TB bisa menulari karyawan lain kalau di lokasi. Maka, kami akan kembangkan ke beberapa perusahaan untuk melakukan intervensi dan pengobatan gratis dari kementerian,” katanya.
Ia menjelaskan Dinkes Kaltim juga bekerja sama dengan beberapa yayasan yang terlibat dalam kolaborasi pengobatan TB, seperti Yayasan Penabulu, Yayasan Mahakam, hingga Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI).
“Kami punya target penemuan 21 ribu kasus baru untuk setiap tahun, bulan lalu baru dapat 811. Ini perlu bergandengan dengan mitra, bukan hanya lintas sektor dalam lingkup pemerintahan,” tuturnya.
Menurutnya, TB menjadi salah satu indikator pembangunan daerah yang harus ditanggulangi bersama-sama, karena tiap tahun angka kasusnya meningkat.
“Kasus TB di Indonesia nomor dua di dunia setelah India. Oleh karena itu, perlu upaya bersama melakukan terobosan, seperti skrining dan pemeriksaan kesehatan secara rutin,” kata Jaya. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
NUSANTARA5 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai