Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Disbun Kaltim Gelar FGD Strategis Untuk Perkuat Ekosistem Hulu-Hilir Kakao

Published

on

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan, Asmirilda. (Adpimprov Kaltim)

Disbun Kaltim terus mendorong penguatan komoditas kakao sebagai salah satu andalan perkebunan daerah. Melalui kegiatan FGD, Disbun Kaltim menggandeng berbagai pihak untuk merumuskan strategi bersama dalam meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan kesejahteraan petani kakao di Bumi Etam.

Sebagai upaya untuk memperkuat daya saing komoditas kakao di Kalimantan Timur, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengumpulan Data dan Informasi Terkait Program, Implementasi, serta Tantangan/Kendala Pengembangan Kakao di Kalimantan Timur”, bertempat di Ruang Rapat Hevea, Kantor Disbun Kaltim, pada Senin, 10 November 2025.

Kegiatan ini menjadi forum strategis yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, lembaga riset, dan pelaku usaha untuk memperkuat rantai nilai komoditas kakao — mulai dari hulu (produksi) hingga hilir (pengolahan dan pemasaran).

Baca juga:   Ekonomi Kaltim Triwulan III-2025 Tumbuh 4,26 Persen, Industri Pengolahan Jadi Penggerak Utama

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kaltim yang diwakili oleh Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan, Asmirilda, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya keterpaduan kebijakan dan aksi nyata dalam membangun ekosistem kakao yang berkeadilan serta berpihak pada petani.

“FGD ini bertujuan mengumpulkan masukan dari kabupaten atau kota terkait permasalahan di lapangan, kebijakan yang sedang dikembangkan, serta langkah-langkah yang bisa diadaptasi untuk mendorong transformasi perdagangan kakao yang berkeadilan dan pro-petani,” ujar Asmirilda saat membuka kegiatan.

Ia juga menyampaikan harapannya agar forum ini tidak berhenti pada diskusi, tetapi menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih konkret.
“Kami berharap hasil FGD ini berlanjut pada aksi nyata untuk mewujudkan pengembangan kakao yang berkelanjutan, berdaya saing, dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Kalimantan Timur,” pungkasnya.

Baca juga:   RRI Samarinda Gelar Drama Musikal “Ranam Banua”, Serukan Pelestarian Alam dan Budaya Kaltim

Paparan Ilmiah dari Lembaga Riset Nasional

FGD ini turut menghadirkan paparan mendalam mengenai riset dan kebijakan kakao nasional dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia serta Badan Riset dan Inovasi Perkebunan Nusantara.

Beberapa narasumber yang hadir antara lain:

  • Sholahuddin Akbar, Peneliti Sosial Ekonomi sekaligus Kepala Divisi Jasa Konsultasi,
  • Alvin Rizky Ramadhani, Peneliti Sosial Ekonomi Masyarakat, dan
  • Broto Panji Waluyo, Pelaksana Teknis Laboratorium Tanaman Kakao.

Dalam pemaparannya, Alvin Rizky Ramadhani menjelaskan bahwa riset yang dilakukan pihaknya difokuskan untuk menggali langsung permasalahan yang dihadapi daerah.

“Kami ingin mendengar langsung dari pemerintah daerah dan pelaku lapangan agar strategi pengembangan kakao bisa tepat sasaran, realistis, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Baca juga:   Momentum Hari Pahlawan, Pemprov Kaltim Teguhkan Komitmen untuk Veteran dan Keluarga Pahlawan

Langkah Nyata Menuju Kakao Berdaya Saing

Melalui FGD ini, Disbun Kaltim berharap kolaborasi lintas sektor dapat menjadi dasar penyusunan strategi pengembangan kakao yang lebih terarah dan berdampak nyata bagi petani.
Hasil diskusi diharapkan menjadi bahan evaluasi serta rujukan dalam memperkuat kebijakan pengelolaan perkebunan kakao di Kalimantan Timur agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. (Prb/ty/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.