SAMARINDA
Disdikbud Samarinda Tak Masalahkan Wisuda di Tingkat TK, Asalkan …

Disdikbud Samarinda tak melarang penyelenggaraan wisuda di tingkat TK hingga SMA. Yang penting, harus memenuhi 1 syarat ini.
Dulu, seremoni akhir sekolah disebut ‘perpisahan’. Lalu berganti menjadi ‘pelepasan’. Isinya berupa penyampaian pesan dan kesan, lalu diakhiri dengan pentas seni.
Belakangan trennya berganti. Beberapa sekolah di berbagai tingkatan mulai mengadakan wisuda. Prosesi dan atributnya mirip dengan wisuda perkuliahan. Ini yang kemudian menjadi perdebatan. Timbul pro kontra.
Ada yang menyoroti bahwa wisuda adalah hal sakral bagi mahasiswa. Butuh perjuangan untuk sampai di momen itu. Ada pula suara yang keberatan karena membutuhkan biaya yang lebih besar. Memberatkan wali murid.
Menanggapi ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan. Pada dasarnya, mereka tak melarang penyelenggaraan wisuda di berbagai tingkatan sekolah.
“Di dunia ini tidak ada yang bisa memuaskan orang. Apapun sistemnya pasti ada yang suka dan tidak suka.”
“Selama itu disetujui oleh banyak orang tua dan menjadi keinginan orang tua. Saya kira welcome aja,” tuturnya baru-baru ini.
Lagian di Kurikulum Merdeka Belajar, pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Termasuk orang tua murid dan masyarakat. Satu hal yang digarisbawahi oleh Asli adalah, tidak boleh ada pemaksaan.
Hal ini berkaitan dengan masalah keuangan. Jika kebutuhan biaya wisuda memberatkan orang tua siswa. Maka komite sekolah maupun pihak sekolah sendiri, tidak boleh mengabaikan keberatan itu.
“Kalau sudah dipaksa itu tidak benar. Karna yang namanya wisuda itu dari S1, S2 dan S3. Tapi sekali lagi itu dunia anak anak, dunia mereka, mereka juga senang,” tutup Asli.
Wisuda No, Pensi Yes
Sementara itu, orang tua murid TK di Samarinda, Tara mengatakan kurang setuju dengan adanya proses wisuda di level TK. Menurutnya, perayaan kelulusan cukup dengan melakukan pentas seni.
Hal yang paling penting, anak-anak tahu makna acara itu. Bahwa ada fase hidup atau pendidikan yang harus mereka lalui. Merasakan peran para guru yang mendidik mereka selama ini. Dan bisa menikmati momen itu dengan menampilkan minat bakatnya di atas panggung.
“Saya kurang setuju soal perayaan wisuda dilakukan pada jenjang TK. Karena ekonomi orang tua beda-beda,” pungkasnya. (*/dmy/fth)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Daya Beli Petani Kaltim Menguat, NTP Capai 144,66 di Agustus 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum: Setiap Rupiah APBD Wajib Digunakan untuk Rakyat
-
SAMARINDA4 hari ago
RRI Samarinda Tegaskan Transformasi Digital, Hadirkan Layanan RRI Digital
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kesbangpol Teguhkan Komitmen ASN dalam Menjaga Persatuan di Era Digital
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Disnakertrans Kaltim Gelar Seminar K3, Perkuat Komitmen Perusahaan terhadap Keselamatan Kerja
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim CorpU Jadi Strategi Pemprov Tingkatkan Kompetensi ASN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
ASN Kaltim Diminta Jadi Benteng Persatuan di Era Digital dan Pembangunan IKN
-
PARIWARA1 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang