Connect with us

SAMARINDA

Dishub Samarinda Geleng-Geleng dengan Kelakuan Pengunjung SCP karena ….

Diterbitkan

pada

dishub samarinda
Kawasan Parkir Jalan P Irian Samping Mal SCP (Nisa/Kaltim Faktual)

Dishub Samarinda memanggil pengelola SCP. Gegara Jalan P. Irian selalu macet karena parkir kendaraan. Ternyata, bukan karena tidak ada parkiran di dalam mal. Tapi karena pengunjung lebih suka parkir di pinggir jalan.

Parkir tepi jalan di sekitar Mal Samarinda Central Plaza (SCP) selalu sesak saban harinya. Utamanya di Jalan Mulawarman dan Jalan P Irian. Sampai kerap bikin macet.

Perkiraan awal, SCP tidak menyediakan parkir roda 2 yang proporsional di dalam mal. Sehingga pengunjung terpaksa parkir di pinggir jalan.

Untuk memastikan itu, Dishub Samarinda memanggil pengelola SCP untuk dimintai keterangan. Ternyata, SCP sudah menyediakan area parkir roda 2 dengan kapasitas 1.200 motor. Baik yang indoor maupun outdoor.

Kadishub Samarinda Hotmarulitua Manalu menerangkan. Yang jadi persoalan adalah, setiap harinya parkiran tersebut hanya terisi sekitar 700 kendaraan. Jadi 800 motor saat akhir pekan.

“Sebetulnya kapasitasnya masih sangat mencukupi. Tapi memang masyarakat enggan parkir di dalam. Sukanya di luar,” ungkap Manalu pada Kamis, 13 Juli 2023.

“Jadi jangan menyalahkan jukir, menyalahkan pemerintah yang melalaikan. Karena itu dari budaya masyarakat yang tidak mau masuk ke dalam gedung parkir yang tersedia,” tambahnya geram.

Ia belum mengetahui alasan pasti kenapa pengunjung mal lebih suka parkir di luar. Namun Manalu memperkirakan, karena alasan kepraktisan. Pengunjung malas berjalan dari gedung Mal SCP ke dalam area parkir.

Sementara kalau parkir di luar. Baik di Pulau Irian ataupun Mulawarman. Lebih dekat dengan pintu masuk mal. Selain itu, di luar lebih praktis. Karena pengendara tidak perlu repot memarkir ataupun mengambil kendaraan. Ada kang parkir yang bersiaga memasuk-keluarkan kendaraan mereka. Berbeda dengan di dalam mal, yang cenderung harus mencari tempat sendiri. Dan mesti antre di loket masuk dan keluar.

“Maunya cepat keluar kan, malas antre. Budaya antre kita kan susah juga diatur. Membudayakan antre dan ya mau jalan kaki lah sedikit. Mereka kan maunya keluar langsung ke parkiran,” lanjutnya.

Manalu turut menyinggung masyarakat yang mengeluhkan kehilangan helm hingga viral di media sosial. Yang justru ketika tersedia kawasan parkir aman, mereka enggan menggunakannya.

“Intinya bilamana masyarakat ingin aman, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, ya parkir aja di dalam tempat yang sudah disediakan (area parkir salam Mal SCP) karena tadi, kapasitasnya masih banyak.”

“Dari pihak SCP-nya aja sudah siap kok,” tegasnya.

Manalu juga menyebut akan memberikan efek jera kepada masyarakat yang parkir tidak pada tempatnya, masih di sekitar SCP. Utamanya di Jalan Mulawarman. Bagi mereka yang parkir di dekat rambu dilarang stop dan dilarang parkir.

“Seperti penggembosan (ban kendaraan) lah, biar nggak parkir di situ lagi,” tegasnya lagi.

Lebih lanjut, pada Sabtu dan Minggu mendatang. Manalu dan pengelola SCP akan membicarakan lebih lanjut soal sistem antar jemput penumpang. Biar tidak bikin macet Jalan P Irian. (*/ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.