Connect with us

SAMARINDA

DP3A Kaltim Dorong Samarinda Segera Miliki Sekolah Ramah Anak

Diterbitkan

pada

Sosialisasi Pemenuhan Hak Anak Menuju Sekolah Ramah Anak yang digelar di Hotel Puri Senyiur, Rabu. (Adpimprov Kaltim)

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kaltim mendorong terbentuknya sekolah ramah anak di Samarinda. Upaya ini dinilai penting untuk mencegah kekerasan dan perundungan di lingkungan pendidikan.

Kekerasan dan perundungan di lingkungan pendidikan harus segera dihentikan. Kesadaran untuk menjaga serta melaporkan setiap insiden kepada pihak berwenang menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Hal itu ditegaskan Kepala DP3A Kaltim, Noryani Sorayalita, dalam kegiatan Sosialisasi Pemenuhan Hak Anak Menuju Sekolah Ramah Anak yang digelar di Hotel Puri Senyiur, Rabu, 20 Agustus 2025. “Melalui suara anak, kita dapat mengetahui apa yang menjadi hak mereka yang belum terpenuhi,” ujarnya.

Soraya menekankan, anak-anak berhak menyuarakan kebutuhan mereka yang wajib dipenuhi oleh orang tua, pemerintah, maupun masyarakat. Pemenuhan hak anak sangat penting, bukan hanya agar kewajiban orang tua terpenuhi, tetapi juga agar anak-anak memahami hak yang mereka miliki.

Saat ini, Samarinda belum memiliki sekolah ramah anak, berbeda dengan Balikpapan yang sudah memiliki tiga sekolah ramah anak di jenjang TK, SD, dan SLB. Kondisi ini diharapkan dapat memicu kepala sekolah di Samarinda untuk segera mewujudkannya.

“Di Samarinda sudah ada beberapa sekolah rintisan, seperti SD Negeri 008 dan SMK Negeri 3 Samarinda. Sekolah-sekolah ini bisa menjadi contoh nyata atau best practice bagi sekolah lain,” jelasnya.

Menurutnya, membangun satuan pendidikan ramah anak bukan hanya tugas guru, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, sehat, dan bahagia.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah nyata. Karena melindungi hak anak berarti melindungi hak bangsa, sebagai cerminan moral, budaya, dan masa depan negeri ini,” tegas Soraya.

Upaya perlindungan anak berkelanjutan di Kaltim ini disebut sebagai langkah strategis menuju Indonesia Layak Anak sekaligus menyongsong Indonesia Emas 2045.

Kegiatan tersebut diikuti oleh tenaga kependidikan, siswa-siswi, serta menghadirkan narasumber dari Asdep Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan PHA Wilayah II Kementerian PP dan PA RI, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Tenggarong, serta psikolog. (Prb/ty/portalkaltim/sty)

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.