EKONOMI DAN PARIWISATA
Duta Wisata Kaltim Dorong Anak Muda Manfaatkan Temindung Creative Hub yang Sebentar Lagi Jadi

Dinas Pariwisata Kaltim sedikit lagi menyelesaikan pembangunan gedung Temindung Creative Hub Kalimantan Timur (TCH KT). Yang memanfaatkan lahan eks Bandara Temindung. Duta Wisata Nadya Pradita berharap anak-anak muda yang berkecimpung di dunia industri kreatif, bisa memaksimalkan gedung itu.
Sejak tahun 2018 Bandara Temindung Samarinda tak lagi beroperasi. Karena Samarinda sudah memiliki Bandara APT Pranoto yang lebih besar. Lahan eks bandara milih pemprov itu pun sempat lama menganggur.
Karena ketersediaan lahan yang memadai, plus lokasinya yang strategis di tengah kota. Dispar Kaltim lantas berinisiatif membangun TCH KT di situ. Pemprov menyetujuinya. Jika tak ada halangan, fasilitas itu akan diresmikan pada Juni 2024 mendatang.
Tempat yang dipusatkan sebagai wadah bagi pelaku ekonomi kreatif itu, memiliki beberapa fasilitas. Seperti ruang pertemuan, ruang pertunjukan, studio musik, dan studio audio visual.
Samarinda Kota Kreatif
Duta Wisata Kaltim, Nadya Pradita Hosensyah beranggapan pemanfaatan lahan yang tidak terpakai itu merupakan langkah yang baik. Karena Samarinda sebagai ibu kota provinsi, memang sudah sangat membutuhkan fasilitas seperti itu.
“Melalui kolaborasi dan pendampingan Ekraf standar nasional, diharapkan bisa sejajar dengan kota yang memiliki ruang kreatif. Seperti di Jakarta, Bandung atau Surabaya,” ujarnya Senin, 18 Maret 2024.
Ia juga melihat potensi-potensi dari anak muda di Samarinda yang bergelut di bidang kreatif sangat banyak. Dari yang tampak saja, di industri musik, Zerosix Park, Rio Satrio, hingga Davy Jones sudah terkenal di kancah nasional. Di komedi dan perfilman, nama-nama seperti Ardit Erwanda, Yono Bakrie, Kemal Fahlevi, Yogi, dkk juga sudah punya karier bagus.
Industri kreatif di bidang kuliner pun sedang menggeliat. Banyak event festival kuliner tahunan, serta coffe shop yang menjamur di mana-mana. Samarinda telah memenuhi syarat sebagai kota kreatif. Tinggal dibesarkan saja skenanya.
Nadya sendiri adalah pelaku usaha kreatif, di bidang seni rupa. Dan sebagai duta wisata, dia memiliki program ‘Putik Pampang’ yang bergerak di bidang wastra.
“Putik Pampang mempromosikan serta men-display hasil-hasil dari kreativitas sebagai salah satu hasil wastra Kota Samarinda.”
“Nantinya akan memberikan multiplayer effect tidak hanya untuk pemerintah tapi juga masyarakat Desa Budaya Pampang,” tambahnya.
Selain menjadikan TCH KT sebagai sebuah wadah produksi karya, Nadya ingin membuat tempat itu sebagai rumah kolaborasi antarstakeholder. Hal ini diperuntukkan untuk belajar dan berkembang bersama komunitas.
“Selain men-display dan mempromosikan. Bisa juga berdiskusi untuk melahirkan karya-karya yang dapat memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi destinasi edukasi baru untuk pengenalan budaya Kota Samarinda,” imbuhnya.
Di luar itu, Nadya menantang para pelaku usaha kreatif untuk mengeksplorasi tempat itu. Terutama bagi pemula yang belum memiliki workshop. (gig/fth)
-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
PPU3 hari ago
Bupati PPU Dukung Nabila Putri Giswatama yang Mewakili Kaltim di Ajang Putri Pariwisata Indonesia 2025