Connect with us

NUSANTARA

Final ADLGA 2025: Sekda dari Berbagai Daerah Adu Inovasi Kepemimpinan Digital

Published

on

Sekda Kaltim Sri Wahyuni saat memberikan paparan dalam ADLGA 2025. (Ist)

Tahap akhir ASKOMPSI Digital Leadership Government Award 2025 menghadirkan para Sekda dari berbagai daerah di Indonesia untuk memaparkan inovasi dan kepemimpinan digital mereka dalam mempercepat transformasi pelayanan publik.

ASKOMPSI Digital Leadership Government Award (ADLGA) 2025 berlangsung penuh antusias di Antara Heritage Center, Gedung Perum LKBN ANTARA Jakarta, Kamis, 6 November 2025.

Sejak pagi, para Sekretaris Daerah (Sekda) dari berbagai provinsi, kota, dan kabupaten berdatangan untuk memaparkan inovasi serta kepemimpinan digital yang telah mereka kembangkan dalam mendorong transformasi pelayanan publik di daerah masing-masing.

Suasana semangat terasa sejak awal kegiatan ketika para finalis bergantian menyampaikan presentasi mereka. Pada sesi pertama tampil Sekda Kota Blitar (Jawa Timur) Priyo Suhartono, disusul Budi Murtono dari Kota Surakarta (Jawa Tengah), Sri Wahyuni dari Provinsi Kalimantan Timur, serta Agung Gede Lesmana dari Kabupaten Klungkung (Bali).

Setelah sesi istirahat, giliran Arry Yuswandi dari Provinsi Sumatera Barat, Fenny Apridawati dari Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur), Agus Nur Hadie dari Kabupaten Banyumas (Jawa Tengah), Erik Setyo Santoso dari Kota Malang (Jawa Timur), dan Adhy Karyono dari Provinsi Jawa Timur yang memaparkan inovasi mereka.

Masing-masing Sekda tampil dengan karakter dan pendekatan berbeda, namun dengan tujuan sama: mempercepat transformasi digital agar birokrasi lebih modern dan pelayanan publik semakin efektif.

Ketua ASKOMPSI sekaligus Kepala Diskominfo Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, turut hadir sepanjang kegiatan dan memberikan apresiasi tinggi atas komitmen para finalis. Ia menyebut ADLGA bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan panggung akuntabilitas bagi para pimpinan birokrasi daerah dalam menunjukkan keseriusan mereka memimpin percepatan transformasi digital.

“ADLGA ini kami desain sebagai ruang untuk mengukur kepemimpinan digital para Sekda. Bukan sekadar siapa punya aplikasi terbanyak, tetapi bagaimana mereka mampu menggerakkan dan mengubah pola kerja, mendorong kolaborasi, dan memastikan bahwa teknologi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Faisal menegaskan, ASKOMPSI berkomitmen menjadikan ADLGA sebagai barometer kualitas kepemimpinan digital di lingkungan pemerintahan daerah. Paparan para finalis kali ini, menurutnya, memperlihatkan kemajuan signifikan, terutama dalam integrasi data, digitalisasi layanan dasar, serta penguatan kapasitas SDM aparatur.

“Kami melihat banyak terobosan yang bisa menjadi praktik baik bagi daerah lain. ADLGA ini adalah jembatan untuk berbagi pengalaman dan memperkuat kolaborasi nasional,” tambahnya.

Selama proses paparan, Dewan Juri yang terdiri dari para pakar nasional seperti Dr.(c) Andi Yuniantoro, Prof. Agus Heruanto Hadna, Dr. Riant Nugroho, Dr. Gerry Firmansyah, serta Cahyono Tri Birowo, aktif memberikan pertanyaan mendalam terkait dampak inovasi, tata kelola data, keberlanjutan program, hingga kesiapan daerah menghadapi percepatan transformasi digital nasional.

Interaksi antara juri dan finalis berlangsung intens, menunjukkan bahwa proses penilaian tidak hanya berfokus pada presentasi, tetapi juga pada kemampuan para Sekda dalam merespons tantangan dan memimpin koordinasi lintas sektor.

Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini ditutup pada pukul 16.05 WIB. Seluruh finalis mendapatkan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan, sementara hasil penjurian akan diumumkan pada agenda resmi ASKOMPSI berikutnya.

Melalui ADLGA 2025, pemerintah pusat dan daerah kembali menegaskan komitmen bersama untuk menghadirkan birokrasi yang lebih adaptif, transparan, dan modern, sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi yang terus bergerak cepat. (Cht/pt/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.