NUSANTARA
IKN Kesulitan Cari Investor? Ini Penjelasan Menteri Basuki

Beredar isu bahwa Pemerintah Pusat kelimpungan mencari investor untuk IKN. Aksi Presiden Jokowi yang kerap membawa artis ke ibu kota baru semakin menguatkan asumsi itu. Sementara Menteri Basuki mengonfirmasi bahwa sejauh ini sudah ada lebih dari 200 calon investor yang membuat pengajuan.
Seperti diketahui, pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kota Nusantara (di wilayah Kaltim) akan menjadi proyek panjang. Rencananya tuntas pada 2045 mendatang.
Meski panjang, presiden terpilih Prabowo Subianto nantinya akan berkantor di IKN. Karena pemindahan secara resmi akan dilakukan bulan ini.
Selain itu, di awal, Pemerintah Pusat menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak full APBN. Pemerintah akan melibatkan banyak investor. Rencana itu awalnya disambut ‘meriah’ oleh pengusaha dalam negeri dan luar negeri. Kebanyakan berasal dari perusahaan energi dan teknologi, seiring konsep IKN yang akan menjadi kota super canggih di masa mendatang.
Sepanjang tahun 2023, banyak calon investor yang melakukan survey ke IKN. Mereka mendatangi OIKN dan Pemprov Kaltim untuk menggali potensi bisnis, sekaligus memaparkan ide bisnis yang mereka bawa.
Namun seiring waktu, kabar ketertarikan investor mulai jarang terdengar. Sehingga muncul isu bahwa banyak peminat yang tarik diri. Aksi Presiden Jokowi yang berkali-kali membawa artis dan influencer Jakarta ke IKN semakin menguatkan anggapan itu. Seringnya membawa artis itu dianggap sebagai langkah panik pemerintah, karena hingga jelang peresmian IKN, belum banyak investor yang siap hambur uang di kota tersebut.
Penjelasan Menteri Basuki
Meski tak menjawab secara langsung isu kesulitan mencari investor, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono melaporkan bahwa hingga saat ini, telah ada 220 investor yang sudah membuat pengajuan. Mereka berasal dari lintas negara.
“Dari sekitar 220 investor tersebut, terdapat 45 investor yang kemarin sudah melakukan groundbreaking. Sekarang sisanya, nanti siang saya akan undang lagi yang sudah dievaluasi, yang sedang proses itu ada sekitar 60-an investor, ini akan kita coba percepat lagi,” kata Menteri Basuki, Kamis, mengutip dari Antara.
Dari 60 calon investor yang sedang dievaluasi itu, 2 di antaranya berasal dari luar negeri.
“Ada dua dari luar negeri, dari Jepang dan satunya lagi dari China,” lanjutnya.
Investor dari Jepang dan China tersebut akan fokus untuk masuk di sektor properti IKN.
“Fokusnya sektor properti, jadi bukan hanya perumahan, ada hotel, ada kantor,” kata Basuki.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres( Nomor 25 Tahun 2024, dalam rangka percepatan persiapan, pembangunan, pemindahan, serta pengembangan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan pusat pengembangan perekonomian Indonesia sentris sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha dalam memperoleh perizinan berusaha, kemudahan berusaha, dan fasilitas penanaman modal yang bersifat lintas sektor dan kewenangan, dibentuk Satuan Tugas Percepatan Investasi di Ibu Kota Nusantara, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Satuan Tugas.
Satgas Percepatan Investasi di IKN berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden RI. (fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer