GAYA HIDUP
Isman dan Pijat Kretek: Lebih dari Sekadar Mencari Nafkah
Isman Wahyudi, seorang pria asal Samarinda, telah mengubah caranya dalam menghadapi rasa sakit menjadi peluang. Lewat teknik pijat kretek, dia tidak sekadar mencari nilai ekonomi, namun juga nilai humanis, membantu orang lain.
Pijat kretek sendiri adalah metode pijat yang memanfaatkan suara “kretek” dari tulang belakang saat dipijat. Teknik ini dipercaya mampu mengatasi masalah tulang belakang dan sendi, dan telah berkembang menjadi pilihan pengobatan alternatif.
Isman, yang sebelumnya mengalami masalah kesehatan serius pada tulang belakang, mengaku menemukan pijat kretek sebagai solusi yang membantu proses pemulihannya.
“Awalnya saya juga enggak tahu kalau ini bisa jadi terapi yang orang butuhkan. Tapi setelah saya rasakan sendiri, saya akhirnya berbagi dan ternyata banyak yang tertarik,” ungkap Isman dalam wawancaranya.
Menemukan Keajaiban dalam Setiap Pijat
Sebelum terjun sebagai terapis, Isman mengaku mengalami gangguan pada tulang belakang yang cukup parah.
“Dulu, saya nggak bisa bangun dari tempat tidur berhari-hari karena sakit punggung. Itu yang akhirnya bikin saya mencari cara mengatasi masalah itu,” katanya mengenang masa-masa sulitnya.
Setelah mencoba berbagai pengobatan, dia mulai menemukan kenyamanan dengan metode pijat yang sederhana namun efektif.
“Awalnya sih cuma merasa lega, tapi lama-lama saya sadar kalau suara ‘keret’ itu juga memberi efek yang lebih dari sekadar nyaman,” tambahnya.
Dari Kota Samarinda ke Dunia Maya
Saat pertama kali mencoba teknik ini, Isman yang kini juga bekerja sebagai pegawai di Kantor Kelurahan Sempaja Barat, mengatakan belum membayangkan akan mendapat perhatian lebih.
Namun, dengan semakin banyaknya orang yang tertarik, dia mulai berbagi pengalaman melalui media sosial.
“Saya coba posting video singkat tentang pijat kretek, dan ternyata banyak yang respons. Enggak disangka malah jadi viral,” kata Pria 53 tahun itu.
Video-video itu pun mulai viral, dan semakin banyak orang yang mencari terapi ini. “Ada orang dari luar Samarinda datang hanya untuk mencoba pijat kretek. Senang bisa bantu banyak orang,” lanjut Isman.
Menjaga Tradisi dan Berkembang dalam Era Digital
Meskipun pijat kretek kini terkenal berkat media sosial, Isman tetap berusaha menjaga tradisi.
“Pijat kretek ini sudah ada sejak lama, dan saya ingin pastikan cara yang saya ajarkan sesuai dengan prinsip dasarnya,” jelasnya.
Namun, dia juga tidak menutup kemungkinan untuk terus berinovasi agar semakin banyak orang yang merasakan manfaatnya.
Ke depan, Isman berharap dapat melatih lebih banyak orang agar bisa meneruskan keahlian ini.
“Saya ingin ada lebih banyak terapis yang bisa melanjutkan teknik ini. Bukan cuma soal mengobati orang, tapi juga untuk menjaga budaya lokal yang bermanfaat,” katanya.
Terima Pasien dari Berbagai Penjuru
Sejak tahun 2015, Isman membuka praktik di rumahnya yang berada di Jl. RE. Martadinata Gg Mawar No. 9, Teluk Lerong, Kota Samarinda, yang jadi tempat praktiknya hingga sekarang.
Seiring berjalannya waktu, popularitas teknik pijat ini mulai berkembang pesat, terutama setelah Isman aktif membagikan pengalaman melalui media sosial.
“Saya mulai dengan praktik di rumah, ya di Sempaja Barat. Waktu itu saya hanya ingin membantu orang-orang di sekitar yang mungkin merasakan sakit yang sama dengan saya,” kenang Isman.
Praktik pijat kretek ini biasanya dilakukan pada sore hari, mulai pukul 16.00 hingga 20.00 Wita, dengan jadwal yang cukup fleksibel tergantung permintaan.
“Banyak yang datang setelah pulang kerja, jadi saya buka sore hari sampai malam,” jelasnya.
Berkat video yang viral, Isman kini tidak hanya melayani pasien di Samarinda, tetapi juga menerima orang-orang dari luar kota yang datang khusus untuk mencoba pijat kretek.
“Ada yang datang dari luar Samarinda, seperti Balikpapan dan Banjarmasin, hanya untuk mencoba pijat kretek. Itu luar biasa, saya bisa membantu lebih banyak orang,” tambahnya.
Namun, meskipun semakin dikenal, Isman tetap berpegang pada prinsip awalnya.
“Praktik saya di rumah itu bukan hanya soal pengobatan, tapi lebih kepada berbagi. Saya ingin orang merasa nyaman dan dapat solusi dari masalah mereka,” tegasnya. (tha/sty)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPemprov Kaltim Cairkan Rp 44,15 Miliar Dana Pendidikan Gratispol untuk Tujuh PTN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoDinkes Kaltim Gelar Kampanye Sehat Meriah Sambut Hari Kesehatan Nasional 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoKaltim Raih Penghargaan Nasional Penanganan Stunting Terbaik Regional II pada HKN 2025
-
PARIWARA4 hari agoTutup Akhir Tahun 2025, Aplikasi PINTU Gelar Year-End Trading Competition 2025 Berhadiah Total Rp300 Juta!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPeringatan HKN ke-61, Wagub Seno Aji Tegaskan Dua Dekade ke Depan Penentu Generasi Sehat Indonesia
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoProduk Halal Jadi Jaminan Mutu, Keamanan, dan Kesehatan Konsumen
-
PARIWARA4 hari agoSetelah Jadi Bike of The Year, AEROX ALPHA “TURBO” Sabet Gelar The Most Favorite Motorcycle 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoWagub Seno Aji Tegaskan SDM Berkualitas sebagai Fondasi Keberhasilan Pembangunan Daerah

