Connect with us

NUSANTARA

Isran Noor Dorong Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Penyuluh di Kongres Perhiptani VIII

Diterbitkan

pada

Isran Noor Dorong Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Penyuluh di Kongres Perhiptani VIII
Gubernur Kaltim Isran Noor yang jugua Ketua Umum DPP Perhiptani dalam kongres Perhiptani tahun 2023 di Padang Sumbar. (Adpim)

Gubernur Kaltim Isran Noor yang juga Ketua Umum DPP Perhiptani mendorong peningkatan kapasitas dan profesionalitas penyuluh. Dalam kongres Perhiptani VIII tahun 2023 di Padang Sumatera Barat.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) melaksanakan Kongres Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) ke VIII di Ballroom Hotel Kyriad Bumiminang Padang, Sumatera Barat, Ahad 11 Juni 2023.

Kongres bertema Mewujudkan Indonesia Sebagai Negara Eksportir Pangan diikuti 600 peserta. Terdiri Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhiptani seluruh Indonesia dari 34 provinsi serta kabupaten dan kota.

Gubrrnur Kaltim Isran Noor selaku Ketua Umum DPP Perhiptani berharap. Kongres sebagai agenda lima tahunan Perhiptani menjadi ajang silaturahim juga menghasilkan berbagai keputusan.

Keputusan tersebut dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat, khususnya pelaku utama (petani dan nelayan).

“Semoga kongres ini menghasilkan nilai-nilai manfaat dan kesejahteraan bagi kita semua, termasuk kegiatan Penas Petani Nelayan Indonesia 2023 berjalan sukses,” harapnya.

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia ini kembali mengingatkan. Bahwa Perhiptani sudah terbentuk sejak lama dan rujukannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006.

Sebagai wadah bagi para penyuluh pertanian dalam memainkan perannya mendampingi para pelaku utama. Guna mendukung pembangunan dan pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.

“Profesionalisme bukan diukur dari besar kecilnya organisasinya, tapi bagaimana setiap individu penyuluh mampu menggerakkan potensi sekitarnya untuk semakin maju dan bermanfaat besar mendongkrak produktifitas pertanian,” ungkapnya.

Penyuluh pertanian dituntut lebih kreatif dan inovatif mengikuti perubahan kondisi straregis, terutama menghadapi ancaman perubahan iklim dan krisis pangan global.

“Kita harus mampu melakukan perubahan-perubahan yang fundamental dalam sektor pertanian, bukan monoton. Itu dimulai dari merubah dan meningkatkan kapasitas diri serta mampu memguasai teknologi pertanian,” pungkasnya. (adpim/am)

Ikuti Berita lainnya di

ADVERTORIAL DISKOMINFO KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.