SEPUTAR KALTIM
Kader Nasdem Kaltim Diduga Terlibat Korupsi Proyek Fiktif Senilai Rp431 Miliar, Ini Respons Ketua DPW

anggota DPRD Kaltim asal Balikpapan diduga terlibat dalam kasus korupsi proyek fiktif yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp431 miliar. Legislator berinisial KMR terlihat di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025, mengenakan rompi oranye bersama delapan tersangka lain.
KMR dan rekan-rekannya diduga mengalirkan dana korupsi melalui proyek pengadaan barang PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada 2016–2018.
PT Telkom menunjuk empat anak usahanya—PT Infomedia, PT Telkominfra, PT PINS, dan PT Graha Sarana Duta—yang kemudian menggandeng sembilan vendor. Namun, barang yang seharusnya dipasok ternyata tidak pernah ada, bertentangan dengan bidang usaha PT Telkom di sektor telekomunikasi.
Celni Pita Sari, Ketua DPW Nasdem Kaltim, mengakui bahwa kadernya terseret kasus ini.
“Kami sedih dan syok karena beliau dikenal sebagai kader yang baik,” ujarnya via WhatsApp, Selasa 13 Mei 2025.
Celni menyatakan pihaknya masih menunggu keputusan hukum akhir dan terus berkoordinasi dengan DPP Nasdem. Soal status keanggotaan KMR, ia enggan berkomentar lebih jauh sembari meninjau perkembangan internal.
Daftar Perusahaan dan Proyek Fiktif:
Berdasarkan laman Kejati DKI Jakarta, sembilan vendor yang terlibat beserta nilai proyeknya antara lain:
- PT ATA Energi (Rp64,4 miliar) – Pengadaan baterai dan genset.
- PT International Vista Quanta (Rp22 miliar) – Penyediaan sistem penyimpanan energi.
- PT Japa Melindo Pratama (Rp60,5 miliar) – Pengadaan material apartemen.
- PT Green Energy Natural Gas (Rp45,2 miliar) – Instalasi sistem gas.
- PT Fortuna Aneka Sarana Triguna (Rp13,2 miliar) – Pemasangan manajemen rantai pasok.
- PT Forthen Catar Nusantara (Rp67,4 miliar) – Pemeliharaan infrastruktur.
- PT VSC Indonesia Satu (Rp33 miliar) – Layanan visa Arab.
- PT Cantya Anzhana Mandiri (Rp114,9 miliar) – Renovasi ruangan di SCBD.
- PT Batavia Prima Jaya (Rp10,9 miliar) – Pengadaan perangkat medis dan IT.
Sembilan Tersangka:
- AHMP (GM PT Telkom), 2. HM (Account Manager PT Telkom), 3. AH (Eksekutif PT Infomedia), 4. NH (Dirut PT ATA Energi), 5. DT (Dirut PT International Vista Quanta), 6. KMR (Pengendali PT Fortuna Aneka Sarana), 7. AIM (Dirut PT Forthen Catar), 8. DP (Direktur Keuangan PT Cantya Anzhana), 9. RI (Dirut PT Batavia Prima Jaya).
Seluruh penetapan tersangka merujuk pada surat resmi Kejati DKI Jakarta tertanggal 7 Mei 2025. Informasi lebih detail dapat diakses di situs resmi Kejati DKI Jakarta. (Chanz/sty)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan