SAMARINDA
Kan Maen! Dalam Sehari, Orang Samarinda Produksi 100 Ton Sampah

Sekresek demi sekresek. Kalau dikumpulkan, produksi sampah di Samarinda mencapai 100 ton sehari. Pemerintah harus gercep mengelolanya. Masyarakat juga harus mulai peduli.
Sayangnya di Kaltim tidak ada Manshiyat Naser. Kota sampah terbesar di dunia. Kota yang warganya mayoritas berprofesi sebagai pemulung. Sampah dari kota-kota besar di Mesir. Mereka bawa ke Manshiyat Naser. Lalu didaur ulang untuk dijual kembali ke pabrik-pabrik di Kairo.
Masyarakat Manshiyat Naser bisa mendaur ulang sampah hingga 90 persen. Padahal negara maju Eropa dengan peralatan canggihnya saja cuma bisa mendaur ulang hingga 20-25 persen saja.
Kalau ada kota seperti Manshiyat Naser di Benua Etam. Maka Pemkot Samarinda tak akan pusing lagi mengelola sampah yang pada 2022 ini. Produksinya terus meningkat. Rerata 100 ton sampah dalam sehari terkirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan.
Seratus ton sehari, 300 ton dalam sebulan. Jelas ini bukan angka yang bisa dianggap enteng lagi. Terlebih, jumlah penduduk Samarinda serta aktivitas-aktivitas yang melibatkan banyak massa semakin meningkat. Yang artinya potensi produksi sampah bakal lebih besar ke depannya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurhikmah. Mengakui jika pemkot masih memiliki kekurangan dalam pengelolaan sampah. Seperti yang paling mendasar saja, jumlah personel pengelola sampah.
Personel yang kurang tak sepadan ini, bahkan masih harus menghadapi masalah lain di lapangan. Yakni sampah di TPS berserakan. Baik yang disebabkan oleh tidak kokohnya plastik sampah dari rumah warga. Ataupun karena sudah lebih dulu diacak-acak oleh pencari sampah daur ulang.
“Kita bisa lihat, di TPS banyak sampah yang berhamburan. Itu ulah oknum. Kasihan petugas, yang harusnya kerja cepat. Malah harus ngurusi sampah-sampah yang berserakan,” kata Nurhikmah, Sabtu, 10 Desember 2022.
DLH sendiri, aku Nurhikmah, terus mencari terobosan pengelolaan sampah yang efektif. Sayang dia belum mau membocorkan inovasi apa yang bakal dieksekusi dalam waktu dekat.
Pada intinya, dia berharap ada keseimbangan aksi. Antara pemerintah dan masyarakat. Untuk mengurai masalah sampah yang kian menggunung ini.
“DLH terus berupaya dalam melakukan pengelolaan sampah. Dan kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan,” harapnya.
Kesadaran yang seperti apa sih? Nurhikmah bilang, masyarakat bisa memulai dari diri sendiri. Dengan mengontrol produksi rumah tangga. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai. Mengemas sampah dengan rapi dan membuangnya di TPS, bukan sekitar TPS. Sampai pada hal jam buang sampah. Dia mengimbau masyarakat dapat patuh membuang sampah ke TPS pada jam 6 sore sampai jam 6 pagi.

-
PARIWARA5 hari ago
Yamaha Hadir di IMOS 2025, Suguhkan Motor Premium dan Promo Spesial
-
KUKAR5 hari ago
Diskominfo Kaltim Ajak Pelajar Lawan Hoaks dan Konten Negatif di Medsos
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kasus Kekerasan di Kaltim Capai 916 hingga Agustus 2025, Samarinda Tertinggi
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Raih Penghargaan Lembaga Pemerintahan Pendukung Program Halal Terbaik di IHYA 2025
-
KUKAR5 hari ago
Pemprov Kaltim Siapkan Model Khusus Percepatan Penanganan Stunting
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
BI Kaltim Perkuat Sinergi dengan Media, Bahas Kebijakan Moneter dan Ekonomi Daerah
-
SAMARINDA4 hari ago
Pemprov Kaltim Siapkan Penghargaan untuk Tokoh Berjasa dalam Pembangunan Daerah
-
BERITA4 hari ago
Yamaha Luncurkan XMAX Connected Tercanggih di IMOS 2025