Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Kutai Timur Jadi Lokasi Peluncuran Nasional Program TAMASYA oleh BKKBN

Diterbitkan

pada

Peluncuran program Nasional TAMASYA di Kecamatan Muara Wahau, Kutim, Selasa, 27 Mei 2025. (Adpimprov Kaltim)

Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur, dipilih sebagai lokasi peluncuran nasional program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) oleh BKKBN, sebagai upaya memperkuat sistem pengasuhan anak di lingkungan kerja yang ramah perempuan.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN secara resmi meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) secara nasional dari Tempat Penitipan Anak (TPA) milik PT Dharma Satya Nusantara (DSN) di Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa, 27 Mei 2025.

Peluncuran ini menjadi tonggak awal implementasi TAMASYA secara nasional, sebuah program yang dirancang untuk memperkuat sistem pengasuhan anak yang aman, nyaman, dan berkualitas—terutama di kawasan kerja dengan dominasi pekerja perempuan.

Fokus pada Pengasuhan Anak di Lingkungan Kerja

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, Wihaji, mengungkapkan alasan pemilihan Kutai Timur sebagai lokasi peluncuran nasional.
“Kenapa saya launching dari Kutai Timur? Karena banyak korporasi di sini, banyak pekerja perempuan yang memiliki anak. Alhamdulillah, perusahaan DSN memiliki 91 titik dengan total anak asuh sekitar 1.800,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa TAMASYA hadir sebagai solusi atas tantangan pengasuhan dalam keluarga modern dan sebagai bentuk kesiapan Indonesia memanfaatkan bonus demografi. Program ini juga membangun komitmen pemangku kepentingan dan sinergi lintas sektor demi terwujudnya layanan pengasuhan berkelanjutan.

“Supaya anak-anak punya hak atas masa depan. Orang tuanya bisa bekerja, sementara anaknya tetap mendapat sentuhan kasih sayang. Semua berjalan bersama, everybody happy,” tutur Wihaji.

Empat Layanan Unggulan TAMASYA

Program TAMASYA menawarkan layanan pengasuhan terintegrasi yang menjamin anak-anak tetap mendapatkan perhatian, perlindungan, dan stimulasi sesuai tahap tumbuh kembang mereka, tanpa mengurangi produktivitas orang tua.
Empat layanan unggulan yang diusung antara lain:

  1. Peningkatan kompetensi pengasuh TPA,
  2. Pemantauan perkembangan anak secara berkala,
  3. Peningkatan peran orang tua dalam pengasuhan,
  4. Penyediaan layanan rujukan yang dibutuhkan.

“Ada 3.000 titik TAMASYA di seluruh Indonesia yang diluncurkan hari ini,” tambah Wihaji.

Dukungan dari Pusat dan Daerah

Peluncuran ini turut dihadiri Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman dan istri, Wakil Ketua TP PKK Kaltim Wahyu Hermaningsih, serta Kepala DPPKB Kaltim Noryani Sorayalita. Secara daring, perwakilan dari berbagai provinsi seperti Bali, NTT, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara ikut berpartisipasi. Hadir pula Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Acara ini juga menayangkan video dukungan dari sejumlah menteri, antara lain Menteri Sosial, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Komunikasi dan Digital.

Harapan Jadi Praktik Baik Nasional

Dengan peluncuran ini, pemerintah pusat berharap daerah mulai membangun kesadaran akan pentingnya sistem pengasuhan anak yang layak. TAMASYA diharapkan menjadi contoh praktik baik yang bisa direplikasi di berbagai sektor industri, terutama yang mempekerjakan banyak perempuan.

Pemerintah juga menekankan pentingnya partisipasi aktif pihak swasta, tokoh masyarakat, dan dukungan kebijakan dari pemerintah daerah, termasuk penyediaan anggaran, agar program ini bisa berjalan optimal dan menjangkau semua lapisan masyarakat. (tp/pt/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.