BALIKPAPAN
Mantan Wali Kota Imdaad Hamid Wafat, Tinggalkan Kenangan bagi Balikpapan

Mantan Wali Kota Balikpapan periode 2001-2006, 2006-2011 Imdaad Hamid meninggal dunia setelah dirawat beberapa lama di rumah sakit di Jakarta.
“Ayahanda berpulang pukul 00.30 WIB dinihari tadi,” kata Muhammad Dhimyatie Reza, anak tertua Almarhum, Rabu (3/8/2022).
“Kami sekeluarga memohon ampun dan maaf jika ada kesalahan ayahanda kami semasa hidupnya,” lanjut Reza.
Almarhum meninggal di usia 78 tahun, lahir pada 5 Juli 1944 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Jenazah Imdaad Hamid diterbangkan Rabu pagi (3/8) dari Jakarta ke Balikpapan untuk dikebumikan di Kota Minyak yang pernah dipimpinnya selama 10 tahun ini.
Imdaad adalah wali kota pertama yang terpilih dalam pemilihan langsung di tahun 2005. Berpasangan dengan wartawan Rizal Effendi, Imdaad memenangi suara terbanyak dari 250 ribu pemilih saat itu.
Ia meneruskan kepemimpinan Tjutjup Suparna yang sukses menata Balikpapan menjadi kota yang bersih dan teratur.
Imdaad pun disebut tak kalah sukses memimpin Kota Minyak, baik bersama Mukmin Faisjal maupun bersama Rizal Effendi, antara lain berkat pengalamannya yang panjang di birokrasi. Berderet penghargaan dan pengakuan terbaik dalam banyak bidang pun diterima Pemkot Balikpapan.
Sebelum menjadi wali kota, Imdaad Hamid adalah Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemprov Kalimantan Timur dan berkantor di Samarinda.
Dia kemudian kembali bertugas di Balikpapan 1991-2001 untuk menjadi Sekretaris Kota, jabatan karir tertinggi bagi seorang pegawai negeri sipil di daerah tingkat dua.
Imdaad juga akan dikenang para aktivis lingkungan karena visi dan kepeduliannya akan ruang hidup dan usaha yang selaras dengan alam.
Balikpapan yang hijau dan asri, hutan-hutan kota, pemeliharaan dan pengawasan maksimal Hutan Lindung Sungai Wain dan penetapan Hutan Lindung Sungai Manggar adalah keputusan yang dibuat Pemkot Balikpapan sebagai kebijakan Wali Kota Imdaad.
Imdaad Hamid juga dikenal sebagai penggemar olahraga tenis. Dari kegemaran bermain tenis ini juga ia menjadi akrab dengan Rizal Effendi sebelum berpasangan untuk maju ke pemilihan wali kota yang menjadi masa jabatan kedua baginya.
Sebab kegemarannya bermain tenis, Kota Balikpapan menjadi salah satu tuan rumah rangkaian kejuaraan tenis internasional “International Tennis Federation” Saat PON Kaltim 2004, di tengah kota telah berdiri stadion tenis berkualitas internasional.
Imdaad terlebih dahulu ditinggalkan istrinya, Ny Aji Syarifah Azimah Hanoem yang meninggal karena sakit di tahun 2014. Pasangan ini memiliki empat anak dimana Reza yang sempat menjadi manajer Persiba Balikpapan adalah anak tertua. (redaksi)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
OLAHRAGA3 hari ago
Tambah Poin di Aragon, Arai Agaska Targetkan Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kaltim, Rudy Masud Tekankan Persatuan Bangsa
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Kopi Liberika Kaltim, Unik, Adaptif, dan Punya Potensi Pasar Global
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Wagub Seno Aji: Ketahanan Pangan Kaltim Masih Semu, Harus Segera Mandiri