SEPUTAR KALTIM
Momen HUT ke-79 RI di IKN Jadi Kesempatan Emas untuk Kenalkan Bahasa dan Budaya Kutai

HUT ke-79 RI di IKN jadi momen yang luar biasa untuk memperkenalkan bahasa dan budaya khususnya Kutai kepada masyarakat luas. Pelestarian bahasa dan budaya Kutai adalah bagian dari upaya menjaga identitas dan warisan budaya bangsa.
Ketua Dewan Bahasa dan Sastra Kutai, Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Muhammad Rifani menyatakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Kutai kepada masyarakat luas.
“Ini adalah momen luar biasa bagi kami. IKN ini menjadi milik kita semua dan ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kekayaan budaya Kutai,” ujarnya di Samarinda, Rabu.
Menurut Awang, kehadiran tamu-tamu dari berbagai daerah Indonesia di IKN memberikan peluang besar untuk memperkenalkan kultur Kutai.
“Kami berharap para tamu yang datang dapat mengenal dan memahami bahasa Kutai. Ini adalah bahasa yang familiar bagi masyarakat Kalimantan Timur dan kami ingin bahasa ini dikenal lebih luas, sebagaimana Betawi di DKI Jakarta,” tambahnya.
Awang juga menekankan pentingnya peran Dewan Bahasa dan Sastra Kutai dalam membumikan bahasa Kutai.
Bahkan, pihaknya berupaya keras untuk memperkenalkan bahasa Kutai melalui berbagai kegiatan.
Harapannya, kearifan lokal bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di IKN.
“Kami ingin tamu-tamu yang datang ke IKN juga bisa mengenal kekayaan budaya Kutai. Misalnya, mereka bisa mengunjungi Kedaton maupun Museum Mulawarman di Tenggarong untuk melihat langsung bagaimana kekayaan budaya Kutai di Kalimantan Timur,” katanya.
Awang menjelaskan bahwa wilayah IKN sebenarnya merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Kutai.
“Sejarah Kutai sangat kaya dan kami ingin masyarakat luas mengenal dan menghargai sejarah ini. Penajam dan Balikpapan dulunya adalah bagian dari Kesultanan Kutai, dan ini adalah bagian penting dari identitas kami,” ujarnya.
Menurut Awang, pelestarian bahasa dan budaya Kutai adalah bagian dari upaya menjaga identitas dan warisan budaya bangsa.
“Keberadaan IKN melahirkan persatuan dalam keberagaman. Ini sebagai momentum bagi generasi muda Kaltim menjunjung bahasa Kutai sebagai bahas ibu dan ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga kejayaan dan kekayaan budaya Kutai,” kata Awang. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA5 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai