Connect with us

KUTIM

Musim Karhutla Tiba, Kodim Kutim Minta Warga Tak Buang Puntung Rokok Sembarangan

Diterbitkan

pada

Babinsa Kadek saat melakukan sosialisasi langsung ke kebun warga di Muara Bengkal, Kutim. (Dok/Penrem 09i/ASN)

Kodim 0909/Kutai Timur (Kutim), bersama tim gabungan mulai menggencarkan patroli ke area kebun, hutan, dan permukiman warga. Terutama yang memiliki potensi karhutla cukup tinggi. TNI meminta kerja sama masyarakat, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta tak membuang puntung rokok sembarangan.

Sejumlah daerah di Kalimantan Timur tercatat mengalami peningkatan suhu yang cukup signifikan. Hal ini bisa memicu bahaya, karena ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sulit dihindarkan.

Seperti biasa, di saat-saat seperti ini, TNI telah menyiapkan tim khusus untuk penanganan karhutla. Termasuk juga yang dilakukan oleh Kodim 0909/Kutim.

Serda I Kadek yang merupakan anggota tim gabungan penanganan karhutla di Kutim mengungkapkan. Timnya mulai rutin melakukan patroli ke sejumlah titik rawan karhutla. Serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan.

Baca juga:   Polisi di Kutim Berhasil Tangkap Pria yang Perkosa Anak Tirinya

“Sejumlah kawasan di Kabupaten Kutim masih mengalami cuaca panas beberapa hari berturut-turut, sehingga jajaran Kodim 0909/Kutim bersama pihak terkait aktif sosialisasi dan patroli pencegahan karhutla,” katanya, Sabtu 20 April 2024.

Kadek yang juga merupakan Babinsa Himba Lestari Koramil 0909-05 Muara Bengkal ini mengatakan, sejumlah kecamatan di Kabupaten Kutim masih terpantau panas beberapa hari berturut-turut, termasuk di Kecamatan Muara Bengkal.

Untuk itu, ia bersama pihak terkait seperti Manggala Agni, Bhabinkamtibmas, Kelompok Tani Peduli Api, dan lainnya kerap melakukan patroli dan sosialisasi terutama kepada warga pemilik lahan, bahkan antarwarga setempat pun saling mengingatkan untuk mencegah karhutla.

Warga Jangan Sebabkan Kebakaran

Kebanyakan kasus karhutla di Kaltim bermula dari aktivitas manusia. Mulai membuka lahan dengan cara membakar, sehingga api atau arang yang tertinggal bisa menyebabkan kebakaran di luar prediksi. Sampai karena aktivitas membuat api unggun dan membuang puntung rokok dalam kondisi menyala di kebun atau hutan.

Baca juga:   Polisi di Kutim Berhasil Tangkap Pria yang Perkosa Anak Tirinya

Kata Kadek, hal ini menjadi fokus mereka selama musim karhutla kali ini. Mereka meminta kerja sama masyarakat untuk tidak berkontribusi dalam menyebabkan kebakaran.

Warga yang mengelola lahan juga diminta tidak sembarangan melakukan pembakaran, karena saat membakar secara serampangan dikhawatirkan menimbulkan percikan api yang juga berpotensi memicu karhutla.

“Patroli dan sosialisasi kepada warga penting dilakukan guna mencegah terjadinya bahaya karhutla maupun permukiman, karena dampak kebakaran bukan hanya di daerah sekitar, tetapi polusi yang ditimbulkan juga bisa sampai ke daerah lain mengikuti hembusan angin,” katanya.

Di luae itu, berdasarkan pantauan BMKG Stasiun Balikpapan, di Kutim termasuk tinggi terdapat titik panas, seperti pada Kamis (18/4) terpantau 112 titik, kemudian pada Jumat (19/4) terpantau 51 titik panas.

Baca juga:   Polisi di Kutim Berhasil Tangkap Pria yang Perkosa Anak Tirinya

Sebanyak 51 itu tersebar di enam kecamatan yakni Sangatta Utara (6), Bengalon (31), Muara Bengkal (1), Muara Wahau (1), Rantau Pulung (2), dan Teluk Pandan (10) dengan tingkat kepercayaan menengah dan tinggi, kemudian hari ini di Kutim juga terdeteksi 46 titik panas. (fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.