LIPUTAN KHUSUS
Pandangan Guru Besar Unmul Soal Samarinda Masuk Daftar Kota Layak Huni Terbaik

Secara umum, Guru Besar Unmul Prof Susilo menilai Samarinda memang layak meraih predikat Kota Layak Huni Terbaik. Namun secara spesifik, masih banyak yang perlu ditingkatkan, terutama sektor pendidikan.
Kabar Samarinda mendapat predikat Kota Layak Huni dengan predikat Terbaik baru-baru ini memang cukup mengejutkan. Pasalnya setelah puluhan tahun berlalu, predikat itu akhirnya tersemat.
Itu merupakan penilaian dati Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia. Mereka melakukan survey kota paling layak huni, alias Indonesia Most Liveble City (IMLC). Untuk periode 2022. Rilisnya keluar pada April 2023 lalu.
Ada beberapa poin yang membuat Samarinda akhirnya mendapat predikat yang membanggakan itu. Di antaranya ketersediaan fasilitas peribadatan, penyediaan air bersih, fasilitas pendidikan, jaringan telekomunikasi, dan fasilitas kesehatan.
Guru Besar FKIP Unmul Profesor Susilo Ma’ruf turut menanggapi pencapaian tersebut. Menurutnya, secara ketersediaan fasilitas-fasilitas di atas. Samarinda memang layak menjadi Kota Layak Huni.
Meski begitu, ia tetap memberi catatan. Agar pencapaian ini tidak menjadi titik akhir. Justru menjadi garis start baru, untuk semakin memperbaiki yang perlu diperbaiki. Misalnya sektor pendidikan.
Di Samarinda, dari TK hingga SMA, terdapat beberapa sekolah dengan kualitas sangat bagus. Pun dengan perguruan tinggi, ada Unmul, Untag, Polnes, hingga UINSI. Wajar jika sektor ini turut mengantar Kota Tepian meraih status layak huni.
Namun menurut Susilo, jika ingin menilik lebih dalam soal pendidikan, masih ada beberapa indikator yang belum tersentuh. Seperti melihat perangkingan oleh Kemendikbudristek.

“Kalau secara kualitatif secara subjektif, saya bisa menilai memang di Samarinda ada beberapa sekolah yang memang bagus tapi nggak banyak,” ungkapnya kepada Kaltim Faktual, Senin, 19 Juni 2023.
Artinya, jika dibangingkan dengan kabupaten/kota lain di Kaltim. Pendidikan di Samarinda sudah tergolong bagus. Namun tidak jika dibandingkan secara nasional. Sehingga perlu benyak pembenahan. Apalagi kota ini akan menjadi penyangga ideal bagi IKN Nusantara.
Beberapa aspek dari sektor pendidikan turut disorot Guru Besar FKIP ini. Utamanya dari segi kenyamanan. Di antaranya kelayakan gedung.
“Ada beberapa sekolah yang yang masih terkena banjir. Jalan masuk ke sekolah itu masih ada banjir.”
“Ada juga sekolah yang jalan masuknya sempit, sehingga berdesak-desakkan. itu juga kenyamanan penghuni sekolah kan juga menjadi permasalahan,” ungkapnya.
Masih dari sisi kenyamanan, menurut Prof Susilo ada yang juga masih kurang. Well Being, begitu ia menyebutnya. Yakni kenyamanan psikologi. Bagaimana lingkungan di sekolah mendukung tumbuh kembang anak.
Selanjutnya dari segi substansi. PR Pemkot Samarinda ialah pemerataan pendidikan. Mengingat negara ini menggunakan kurikulum nasional, yang berlaku sama di mana-mana. Maka isu pemerataan harus jadi perhatian besar.
“Ada beberapa kenyataan bahwa di daerah tertentu, utamanya yang agak pinggiran. Memerlukan peningkatan infrastruktur internet akses, kualitas, fasilitasnya.”
“Misal kualitas pembelajaran, itu masih berpusat pada sekolah sekolah yang besar tadi, yang daerah pinggiran-pinggiran Samarinda masih perlu sentuhan perbaikan,” tambahnya.
Meski masih memiliki banyak PR, Prof Susilo turut mengapresiasi predikat yang baru didapatkan Kota Tepian ini. Menurutnya itu dapat menjadi sebuah pemicu untuk dapat fokus ke setiap sektor yang ada.
Prof Susilo juga melihat tanggapnya Pemerintah Kota Samarinda dalam segi infrastruktur secara umum. Seperti dalam mengatasi banjir, lajunya perbaikan jalan, hingga perbaikan pada kerusakan bangunan. Sehingga diharapkan, berbanding lurus dengan perbaikan infrastruktur di sektor pendidikan.
“Tetapi khusus di sektor pendidikan mungkin Pak Wali Kota juga sedikit agak stressing, itu mungkin ditampakkan sedikit.”
“Di bidang pendidikan mungkin perlu tim khusus yang melihat lebih khusus pada sektor pendidikan untuk persiapan sebagai kota penyangga IKN ini,” kuncinya. (ens/dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
OLAHRAGA4 hari ago
Tambah Poin di Aragon, Arai Agaska Targetkan Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kaltim, Rudy Masud Tekankan Persatuan Bangsa
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Kopi Liberika Kaltim, Unik, Adaptif, dan Punya Potensi Pasar Global
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wagub Seno Aji: Ketahanan Pangan Kaltim Masih Semu, Harus Segera Mandiri