EKONOMI DAN PARIWISATA
Pegiat Geologi Tertarik dengan Proyek Eduwisata IKN

Pakar geologi Kaltim, Fajar Alam mendukung proyek eduwisata IKN yang digagas Mesra Grup dan Universitas Mulawarman. Ia akan berupaya memasukkan paket wisata geologi ke dalam platform digital yang kini sedang dirancang.
Sebagai daerah penghasil batubara. Kaltim secara otomatis memiliki formasi batuan yang menarik. Baik secara estetika (wisata), maupun untuk wadah riset dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Di Samarinda sendiri, menurut Fajar Alam. Menetapkan dua kawasan konservasi geologi dalam RTRW 2014-2034. Yakni di kawasan Palaran dan Samarinda Utara.
“Artinya ada kata geologi sudah muncul di situ. Jadi di Samarinda sendiri sudah muncul kepedulian untuk konservasi wilayah dengan alasan geologi,” ujarnya belum lama ini.
Untuk kawasan geologi di Palaran, Kepala Prodi Teknik Geologi UMKT itu memperkirakan berada di jalan masuk Stadion Palaran.
“Ada tebing-tebing yang terbuka saat itu ya. Saat aturan itu digodok. Masih terbuka, masih terlihat jelas ragam batuannya.”
“Yang menunjukkan rekaman batuan dari fase darat. Sampai transisi laut. Kita masih bisa melihat cangkang kerang di sana,” lanjut Fajar.
Fajar memandang, sayang sekali apabila kawasan-kawasan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Proyek eduwisata IKN yang digagas oleh Mesra Grup dan Universitas Mulawarman. Di mana nantinya akan ada aplikasi khusus, yang berfungsi sebagai pusat informasi wisata edukasi di Kaltim dan IKN. Jelas menjadi peluang bagus untuk mengembangkan wisata edukasi geologi. Sesuatu yang masih cukup tabu di Kaltim.
Maka ketika ditanya apakah ia tertarik mengisi platform tersebut dengan paket wisata geologi, Fajar menjawab, “Oh iya, pasti ya.”
Siapa saja yang menggeluti geologi. Baik sebagai profesional maupun penghobi. Eks ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Kaltim itu menyebut semua bisa terlibat.
Karena tujuan utama dari pembuatan paket wisata geologi ini bukanlah cuan semata. Namun sebagai upaya melestarikan tempat yang memiliki basis kegeologian. Agar tempat dan ilmu pengetahuannya bisa turun temurun ke generasi berikutnya.
Namun, lanjut Fajar. Bagian paling penting dan terberat dalam penyediaan paket wisata edukasi tersebut adalah proses penghimpunan dan validasi informasinya.
“(Operator aplikasi) tergantung yang bisa saja. Yang penting informasi itu sudah ada dan tervalidasi. Siapapun bisa memanfaatkan informasi-informasi itu untuk tujuan-tujuan masing-masing ya.”
“Ada yang berkenan untuk bantu di kepemanduan. Ada yang membantu membuatkan brosur atau hal terkait. Saya pikir itu sih terbuka untuk yang punya keinginan untuk membantu. Utamanya di narasi kegeologiannya.”
“Mengaitkan narasi yang satu dengan yang lainnya itu PR besar buat kita,” tuntasnya.
Untuk diketahui, proyek eduwisata IKN saat ini sedang dijalankan oleh Mesra Grup, Universitas Mulawarman, serta mitra kerja lainnya.
Proses penghimpunan informasi dan pembuatan aplikasi diproyeksikan akan rampung tahap I ada Desember 2022. (DRA)

-
PARIWARA5 hari ago
Tunjukan Komitmen Terhadap Kendaraan Ramah Lingkungan, Yamaha Masuki Fase Studi Kendaraan Listrik dengan Sistem Swap Battery
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Daya Beli Petani Kaltim Menguat, NTP Capai 144,66 di Agustus 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Gubernur Harum: Setiap Rupiah APBD Wajib Digunakan untuk Rakyat
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kesbangpol Teguhkan Komitmen ASN dalam Menjaga Persatuan di Era Digital
-
BALIKPAPAN4 hari ago
Disnakertrans Kaltim Gelar Seminar K3, Perkuat Komitmen Perusahaan terhadap Keselamatan Kerja
-
SAMARINDA4 hari ago
RRI Samarinda Tegaskan Transformasi Digital, Hadirkan Layanan RRI Digital
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim CorpU Jadi Strategi Pemprov Tingkatkan Kompetensi ASN
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
ASN Kaltim Diminta Jadi Benteng Persatuan di Era Digital dan Pembangunan IKN