SEPUTAR KALTIM
Pentingnya Tingkatkan Kemampuan Mitigasi Bencana

Mengingat Indonesia rawan terjadi bencana alam, perlu adanya peningkatan kapasistas petugas manajemen pengungsi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam mitigasi bencana.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Manajemen Pengungsi tahun 2024 secara resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim M. Syirajudin.
Kegiatan ini diselenggarakan di Coconut Beach Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin 20 Mei 2024.
Dalam sambutannya, Syirajudin menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas petugas manajemen pengungsi, mengingat Indonesia rentan terhadap ancaman bencana alam.
Hal ini disebabkan oleh letak geografis negara yang terdiri dari banyak pulau, perairan, dan lempengan tektonik yang dapat bergerak tiba-tiba.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam mitigasi bencana, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana.
Diketahui bahwa bencana bisa disebabkan oleh faktor alam, non-alam, dan manusia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan bencana alam, bencana non-alam, dan bencana sosial.
Provinsi Kaltim, dengan letak geografisnya yang luas dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, berpotensi mengalami berbagai jenis bencana. Bencana tersebut bisa berupa bencana alam, sosial, atau akibat gagal teknologi dan faktor manusia yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan, seperti eksploitasi berlebihan, juga dapat memicu bencana.
“Penetapan Kaltim sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Nusantara menarik migrasi penduduk, yang memerlukan antisipasi mitigasi bencana untuk mengurangi dampaknya,”terangnya.
Pemprov Kaltim melalui Dinas Sosial, sesuai amanat Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Dasar, memiliki kewenangan menyediakan bantuan logistik bagi korban bencana, mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, tempat pengungsian, penanganan kelompok rentan, dan layanan dukungan psikososial.
Dengan peningkatan kapasitas petugas pengungsi, diharapkan pelaksanaan di lapangan dapat bersinergi dengan instansi terkait dalam penanganan dan penanggulangan bencana, baik sosial maupun alam.
Sinergi ini diperlukan antar instansi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar penanganan bencana dari pra bencana, saat bencana, hingga pasca bencana dapat dilakukan dengan baik dan korban mendapatkan haknya.
Keberhasilan melaksanakan tugas kemanusiaan sangat bergantung pada kerja sama tim. Para peserta diimbau untuk memanfaatkan materi dari narasumber untuk menggali informasi terkait manajemen pengungsi karena penanganan bencana berbeda sesuai kondisi bencana. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK3 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
NUSANTARA4 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025