KUTIM
Penyerapan Anggaran Masih Minim, DPRD Kutai Timur Desak Percepatan Pelaksanaan Proyek

DPRD Kutim menyoroti serapan anggaran yang masih minim. Padahal sudah memasuki triwulan ke tiga tahun ini. Anggota DPRD Kutim, Faisal Rachman mendesak percepatan pelaksanaan proyek.
Hingga triwulan ke 3 tahun ini, didapat informasi penyerapan anggaran APBD tahun ini masih minim. Jelas, hal ini akan berdampak pada terancamnya proyek yang tak bisa tuntas. Dan masyarakat yang akan dirugikan.
Sorotan ini datang dari Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faisal Rachman. Kata dia, lambatnya penyerapan anggaran, khususnya sektor infrastruktur di Kutai Timur (Kutim). Meskipun alokasi anggaran cukup besar, realisasinya masih jauh dari target.
Ia menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan proyek. Pemerintah diminta tidak menunda-nunda dan segera menggenjot penyelesaian proyek.
“Soal ini (penyerapan lamban) memang dilema. Di satu sisi kita perlu infrastruktur dipercepat, makanya dalam setiap pembahasan dengan penambahan anggaran yang signifikan,”
“Kami berharap pemerintah segera menggenjot. Maksud saya, jangan lagi menunda pekerjaan proyek,” kata Faisal kepada awak media, di Kantor DPRD Kutim Senin 12 Agustus 2024.
Faisal mengaku gelisah. Saban tahun soal penyerapan yang lamban meskipun mendekati akhir tahun. Khususnya soal pekerjaan infrastruktur.
“Saat ini, penyerapannya dari yang Rp9,1 triliun baru Rp2,8 triliun, ditambah lagi ada penambahan (perubahan) kan repot, kita kawal terus,” imbuhnya.
Apa yang menjadi sorotannya ini, Faisal mengaku berkaca dari tahun lalu. Di mana, meskipun hampir mencapai perubahan besar dalam penyerapan, namun kemajuan pekerjaan terhambat akibat kurangnya kecepatan dalam pelaksanaan proyek.
“Tahun lalu itu kan juga kita hampir di APBD perubahan besar juga, hampir selesai juga, cuma karena lambat jalan saja,” ucapnya.
Yang selama ini menjadi alasan, kata dia, pekerjaan proyek terhambat karena soal cuaca. Faisal menyebut ini alasan klasik. Karena diera teknologi saat ini, ada cara yang bisa mengendalikan cuaca ekstrem. Ia meminta itu jadikan solusi yang bisa sangat membantu.
“Kalau kita punya alat modifikasi cuaca sih ya itu enak ya. Yang paling penting itu, karena kan cuaca kan gak bisa. Mudah-mudahan kita berharap dalam 4 bulan ke depan ini cuaca kita mendukung,” tegasnya
Karena, apabila pekerjaan proyek lambat, ia khawatir dapat terjadi Silpa. Yang dapat menyebabkan negatif dalam pelaksanaan anggaran.
“Pasti terjadi, Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Red). Pemerintah dalam setiap pembahasan menyampaikan akan terus mempercepat proses penyerapan anggaran.”
Kendati demikian, Faisal menganggap saat ini terjadi tren positif dalam pekerjaan. Ia berharap pemerintah dapat gerak cepat hingga akhir tahun. Sehingga semua visi dan misi pemerintah yang telah ditargetkan dapat tercapai.
“Mudah-mudahan, kita di akhir kepemimpinan periode ini berharap semua visi misi yang ditargetkan itu bisa tercapai,” tandasnya. (han/am)
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Tambah Jabatan dan Ubah Jadwal Seleksi Direksi BUMD 2025
-
SAMARINDA3 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing