SEPUTAR KALTIM
Perlu Peningkatan SDM Pada Pengelolaan Perkebunan Berkelanjutan

Pengelolaan perkebunan berkelanjutan sangat memerlukan peningkatan SDM. Diperlukan peningkatan kapasitas tenaga kerja perkebunan agar menghasilkan tenaga kerja yang cermat, efektif dan efisien.
Pengelolaan perkebunan Berkelanjutan sangat memerlukan Peningkatan Sumber Daya Manusia baik secara teknis dan strategi perencanaan mutlak diperlukan.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Ahmad Muzakkir pada kegiatan Penguatan Kapasitas Teknis dan Perencanaan Strategis Bersama di Perusahaan di FUGO Hotel Samarinda, Selasa, 24 Oktober 2023.
Muzakkir mengatakan Pembangunan usaha perkebunan selain untuk memberikan manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya bagi masyarakat juga harus memperhatikan perlindungan lingkungan yaitu dengan menjaga dan mengelola Area dengan Nilai Konservasi Tinggi (ANKT).
ANK merupakan lahan memiliki nilai biologis, ekologis, sosial atau kultural yang sangat penting baik pada tingkat tapak, daerah, nasional atau global sesuai dengan Perda Provinsi Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 12 Tahun 2021.
Industri perkebunan kelapa sawit dinilai penting terhadap perekonomian Kalimantan Timur oleh sebab itu Pemprov Kaltim berupaya mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh di sektor tersebut.
“Ini dikarenakan sektor kelapa sawit identik dengan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja disemua tingkatan pendidikan,”terangnya.
Ia mengatakan, tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang menyerap biaya cukup besar sehingga perlu upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi.
Satu di antara cara mengukur efisiensi tenaga kerja dengan menghitung produktivitas kerja, dimana produktivitas kerja merupakan perbandingan antara tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi dalam satuan waktu tertentu.
Saat ini tenaga kerja perkebunan di Kalimantan Timur mencapai 319 ribu pada Perkebunan Besar Sawit/PBS, belum termasuk Pekerja perkebunan rakyat yang ada.
Kebutuhan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit dipengaruhi oleh luas kebun, jenis pekerjaan, topografi dan iklim, teknologi, komposisi/umur tanaman.
Untuk itu pengelolaan tenaga kerja harus memperhatikan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan tenaga kerja penting untuk dilakukan dalam menjamin terlaksananya pekerjaan dengan baik.
Pekerjaan dalam pemeliharaan cukup banyak memerlukan biaya dan tenaga, dan merupakan syarat untuk mendapatkan tanaman yang baik. Selain itu kegiatan perkebunan kelapa sawit berfluktuasi sepanjang tahun, karena adanya pekerjaan yang berkaitan dengan musim, lahan, curah hujan dan bulan panen puncak dan panen rendah.
Karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas tenaga kerja perkebunan agar menghasilkan tenaga kerja yang cermat, efektif dan efisien.
“Dibaratkan bahwa Tenaga kerja itu adalah perangkat lunak yang harus selalu dilakukan upgrade, agar pengelolaanya dapat memenuhi kaidah-kaidah yang telah dipersyaratkan,”tegasnya. (Prb/ty/DiskominfoKaltim/RW)

-
PARIWARA3 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Cuaca Kaltim 11–20 September: BMKG Prediksi Hujan Atas Normal
-
KUKAR3 hari ago
Pemprov Kaltim–BI Dorong Pertanian Digital di Kukar Lewat Panen Demplot Padi
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Kesbangpol Kaltim Matangkan Persiapan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
SAMARINDA2 hari ago
Kesbangpol Kaltim Teguhkan ASN sebagai Perekat Bangsa Lewat Penguatan Ideologi Pancasila
-
KUKAR3 hari ago
Digital Farming Tingkatkan Hasil Panen hingga 74 Persen di Kukar
-
INTERNASIONAL3 hari ago
Satelit Nusantara Lima Diluncurkan, Pemerataan Akses Internet Kini Lebih Dekat
-
SAMARINDA3 hari ago
Pramuka Kaltim Awali Peringatan Hari Pramuka dengan Ziarah dan Tabur Bunga