Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Pj Gubernur Kaltim Apresiasi Anak Muda yang Mau Beternak

Diterbitkan

pada

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat berkunjung ke Wisma Embek Kemakmuran di Sangatta Selatan. (Pemprov Kaltim)

Pj Gubernur Kaltim sangat menghargai dan mengapresiasi pilihan anak muda yang berani untuk beternak atau berkebun. Menurutnya, itu adalah pilihan yang realistis dan lebih menjanjikan di masa depan.

Setibanya di Kutai Timur, Pj Gubernur Akmal Malik memilih untuk langsung berbelok ke Wisma Embek Kemakmuran milik Widodo di Sangatta Selatan.

Widodo sendiri memercayakan pengelolaan peternakan kambing miliknya kepada sang putri yang lulusan S1 Manajemen, Dhean.

“Pilih mana, bekerja di tambang apa beternak,” kata Akmal kepada Dhean yang juga menjadi salah satu peternak milineal itu.

Dhean langsung menjawab memilih beternak. Akmal sangat menghargai pilihan anak-anak muda untuk berani bertani, beternak atau berkebun.

Baca juga:   Arus Balik Jalur Udara dan Laut Berjalan Lancar

Sebab menurut Akmal, itu adalah pilihan yang realistis dan lebih prospek di masa depan.

Walaupun Kaltim memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti batu bara, minyak, dan gas. Tapi, menurut Akmal hal tersebut tidak cukup hanya dengan itu.

Menurutnya, Kaltim dan anak-anak muda harus berani melakukan diversifikasi.

“Tambang akan habis pada waktunya. Sedangkan kambing, sepanjang kita bisa kelola dengan baik, akan hidup terus dia (usaha berkelanjutan),” papar Akmal memberi ilustrasi.

Dhean sendiri mengungkapkan sekitar 300-400 ekor sapi yang saat ini ada di area kandang mereka. Setiap bulannya sekitar 50-100 ekor kambing dan domba yang bisa dijual.

“Kami juga lakukan persilangan di sini antara kambing yang memproduksi susu dan daging. Sehingga kami bisa dapat dagingnya, dapat juga susunya,” kata Dhean mantap.

Baca juga:   4.000 Penumpang akan Padati Pelabuhan Semayang Balikpapan Saat Puncak Arus Balik

Dhean memilih beternak daripada bekerja di tambang karena menurutnya dengan beternak ia bisa mendapatkan bonus berupa kebahagiaan.

“Baru melihat kambing yang masih kecil-kecil kita sudah bahagia. Belum lagi bicara keuntungan ekonominya,” kata Dhean.

Pemeliharaan kambing ini juga tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Terpenting adalah manajemen plan dan kandang.

Selain itu, melalui pengolaha kotoran dan urin kambing bisa menghasikan keuntungan.

“Di Bogor, urine kambing itu mahal sekali. Satu liter bisa sampai Rp40 ribu. Jangan salah, pupuk paling bagus itu urine kambing,” sahut Akmal.

“Kami ingin mengubah kotoran jadi pupuk. Dari usaha ini kami juga ingin membantu petani,” timpal Widodo, ayah Dhean.

Baca juga:   Tren Wisata Alam, Tahura Petangis Bisa Jadi Pilihan

Bukan hanya dijual di Kaltim, kambing-kambing dari Wisma Embek Kemakmuran ini juga dikirim hingga provinsi tetangga, Kalimantan Utara. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.