BALIKPAPAN
Posyandu Kini Tidak Hanya untuk Balita, Lansia Juga Dapat Perhatian Serius

Posyandu di Kota Balikpapan kini tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan balita, tetapi juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok lanjut usia.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi I DPRD Balikpapan, Muhammad Najib, dalam wawancara terkait perkembangan layanan kesehatan masyarakat.
Najib menjelaskan bahwa selama ini Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) lebih dikenal sebagai tempat pemantauan tumbuh kembang balita, termasuk penimbangan berat badan dan pemberian imunisasi.
Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan kesehatan lansia, fungsi Posyandu pun berkembang. “Sekarang, di banyak lingkungan, Posyandu juga digunakan untuk memeriksa kesehatan lansia, seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan konsultasi kesehatan,” ujarnya.
Menurut Najib, perluasan layanan Posyandu ini sejalan dengan upaya pemerintah menekan angka stunting. “Dengan menjaga kesehatan lansia, secara tidak langsung kita juga menjaga kesehatan keluarga secara menyeluruh, termasuk mencegah risiko stunting pada anak,” jelasnya.
Selain itu, puskesmas juga telah memberikan pelayanan tambahan bagi lansia, seperti senam kesehatan, skrining diabetes, dan penyakit jantung. “Ini penting karena banyak penyakit degeneratif yang perlu deteksi dini,” tambah Najib.
Najib mengakui bahwa meski layanan untuk lansia sudah berjalan, payung hukumnya belum sekuat aturan untuk disabilitas. “Kalau aksesibilitas disabilitas sudah jelas diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas, seperti trotoar yang harus ramah disabilitas. Namun, untuk lansia, regulasinya masih perlu diperkuat,” ujarnya.
Ia berharap ke depan akan ada kebijakan yang lebih konkret, seperti program “Kota Layak Lansia” untuk memastikan kesejahteraan kelompok usia lanjut. “Lansia adalah bagian penting dalam masyarakat. Mereka perlu mendapat perlindungan dan pelayanan kesehatan yang memadai,” tegasnya.
Najib menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. “Posyandu bisa menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan dasar jika didukung dengan baik. Masyarakat juga harus aktif memanfaatkannya,” katanya.
Dengan semakin banyaknya lansia yang terlayani, diharapkan kualitas hidup masyarakat Balikpapan secara keseluruhan akan meningkat. “Ini investasi kesehatan jangka panjang. Jika lansia sehat, beban keluarga dan negara juga berkurang,” pungkas Najib. (sty)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
APBD Kaltim 2025 Bertambah Jadi Rp21,74 Triliun, Pemprov dan DPRD Sepakat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Harumkan Indonesia, Jumarlin Qori dari Kukar Tembus Juara Dunia MTQ
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
BMKG: Cuaca Kaltim Fluktuatif, Waspadai Hujan Deras dan Karhutla
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
441 Desa di Kaltim Nikmati Internet Gratis, Target Rampung Tahun Ini
-
SAMARINDA4 hari ago
Dies Natalis ke-63, Unmul Mantapkan Digitalisasi Menuju Smart Campus
-
SAMARINDA2 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pemerintah Pusat Apresiasi Program Digitalisasi Pemprov Kaltim