PPKS Unmul Terapkan Pengarsipan Terpisah

Saking sensitifnya data kasus kekerasan seksual. Satgas PPKS Unmul menerapkan standar tinggi dalam pengelolaan arsipnya. Hanya tim yang menangani sebuah kasus, yang bisa mengakses arsip dari kasus tersebut.

Meski terbilang ‘anak baru’ Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Mulawarman (Unmul) secara progresif melakukan tugas dan perannya.

Seperti kampanye anti kekerasan seksual di seluruh fakultas. Serta melakukan pendampingan kasus kekerasan seksual yang menimpa mahasiswa Unmul.

Menurut Humas Satgas PPKS Unmul, Muhammad Al Fatih, seluruh agenda mereka dicatat dengan rapi. Baik laporan resmi yang bersifat internal, maupun laporan untuk dokumentasi dan publikasi. Nah, semua laporan internal itu mereka arsipkan dengan rapi.

Di lembaga tersebut, tidak ada arsiparis yang mengelola seluruh arsip. Bahkan pengelolaan arsipnya terbatas.

“Jadi pengarsipan dilakukan oleh tim penanganan masing-masing kasus,” kata Fatih, Minggu 3 Desember 2023.

Tak sebatas itu saja, arsip yang dikelola oleh tim-tim kecil itu. Tidak bisa diakses oleh seluruh personel Satgas PPKS Unmul. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kebocoran data.

“Di Satgas PPKS Unmul tiap kasus mempunyai tim penanganannya sendiri yang terdiri dari 5-8 orang. Yang bisa mengakses hanya tim penanganan tiap kasus tersebut. Meskipun di saat-saat tertentu bisa diakses anggota lain ketika diperlukan (darurat),” lanjutnya.

“Jadi misalnya saya enggak punya akses untuk data kasus yang tidak saya ikut tangani,” tutup Muhammad Al Fatih. (fth/rw)

ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM