SAMARINDA
Prioritaskan Warga Miskin, Pemkot Samarinda Amankan Jatah Gas Melon Untuk 43 Ribu Keluarga

Pemkot Samarinda tengah mematangkan sistem kartu yang akan digunakan untuk membeli gas melon. Sehingga tidak semua bisa membeli. Keluarga miskin akan diprioritaskan, datanya sekitar 43 ribu KK.
Beberapa hari belakangan keberadaan gas melon terpantau langka di beberapa wilayah di Samarinda. Kalaupun ada, langsung diserbu warga, terus kosong lagi. Harganya juga melonjak naik. Bahkan ada yang tembus Rp50 ribu per tabungnya.
Pemerintah Kota Samarinda kemudian membuat sistem. Agar jual beli gas melon bisa terpantau dan antara kuota dan kebutuhan bisa selaras. Distribusi jadi tepat sasaran. Dan memutus rantai kelangkaan.
Mengingat gas elpiji 3 kg merupakan produk subsidi. Sehingga seharusnya sudah jelas hanya masyarakat miskin saja yang bisa membeli. Di luar itu, diarahkan untuk membeli gas berukuran besar dengan harga yang diatur.
Plh Sekda Pemerintahan Kota Samarinda sekaligus Kepala Dinas Perdagangan Marnabas menyebut tengah mematangkan sistemnya. Nantinya akan menggunakan kartu yang bisa ditandai secara manual.
Secara data, pemkot mengacu pada data Social Security Number (SSN) yang dikelola oleh Diskominfo Samarinda. Tercatat sekitar 43.049 ribu keluarga miskin yang berhak untuk mendapatkan kartu pembelian gas melon.
“Kami prioritaskan dulu yang miskin. Baru ke UMKM atau ke yang berjualan,” jelas Marnabas usai rapat Kamis, 6 Juni 2024.
Dari 43 ribu keluarga miskin itu, masing-masing akan dikaji kebutuhan dan jatah tabung setiap bulannya. Bisa 2-4. Dan dipastikan tercukupi. Setiap pengambilan, akan ditandai di kartu yang telah dibuat itu.
Persempit Gerak Pengecer Gas
Pembelian diarahkan ke masing-masing pangkalan yang berada di setiap kelurahan. Sehingga toko kelontong yang biasa menjadi pengecer, perlahan akan hilang dengan sistem ini.
Sebagai pilot project, rencana ini akan direalisasikan pertama di Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu. Setidaknya ada 281 keluarga di kawasan itu yang berhak membeli gas subsidi.
“Masa selama ini banyak tabung yang habis tapi entah ke mana. Pertamina harusnya memantau, bukan hanya menambah stok saja,” tambahnya.
Setelah kajian ini rampung, pihaknya akan melakukan finalisasi bersama Pemerintah dan Wali Kota Samarinda. Agar bisa segera diterapkan. Dan masalah kelangkaan gas melon bisa segera teratasi. (ens/fth)
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun