Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Provinsi Kaltim Genap Berusia 68 Tahun, Nadya Pardita Soroti Pemerataan Pembangunan Penunjang Pariwisata

Diterbitkan

pada

Duta Wisata Kaltim 2023 Nadya Pradita Hosensyah. (IG/Nadya Pradita)

Pada momen HUT ke-68 Provinsi Kaltim, Duta Wisata Kaltim 2023 Nadya Pradita menyoroti pemerataan pembangunan penunjang wisata lokal yang belum maksimal. Tahun ini, harus ada peningkatan.

Pada 9 Januari 2025 lalu, Provinsi Kaltim telah genap berusia 68 tahun. Berbagai pencapaian dan perkembangan pesat di Bumi Etam, banyak dirasakan oleh pemerintah dan juga masyarakat.

Meski begitu, provinsi ini masih memiliki sejumlah PR untuk pemerintah. Berbagai harapan bagi kemajuan Kaltim pun dimiliki oleh banyak pihak. Termasuk di sektor pariwisata Kaltim.

Duta Wisata Kaltim 2023 sekaligus Duta Wisata Digital Indonesia 2024 Nadya Pradita Hosensyah memiliki banyak harapan di sektor wisata pada momen HUT ke68 Provinsi Kaltim.

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Kaltim tengah menggelar Pesta Rakyat Kaltim 2025. Acara itu, selain mendongkrak ekonomi, juga meningkatkan seni dan kebudayaan lokal Kaltim. Hal yang positif untuk pariwisata.

Namun, Nadya menyoroti PR di provinsi ini. Dia berharap, di usia yang baru ini, pemerataan pembangunan bisa semakin gencar lagi. Hal itu akan mendukung sektor pariwisata daerah.

“Harapannya bisa memeratakan pembangunan Kaltim agar bisa menjadi penyokong IKN. Sehingga sumber daya manusia yang ada siap untuk memajukan Kaltim,” kata Nadya kepada Kaltim Faktual belum lama ini.

Nadya ingin, Kaltim dapat menjadi poros untuk wisata yang berkelanjutan. Selain itu, eco-tourism bisa menjadi wisata unggulan Kaltim yang dapat menaikkan jumlah wisatawan.

Potensi wisata di Kaltim sendiri sudah berkembang dengan cukup baik. Jika pemerataan pembangunan, utamanya infrastruktur jalan penunjang wisata, akan membuat peningkatan di sektor wisata.

Sebagai warga Kaltim, Nadya mengajak masyarakat untuk mencintai dan menyikapi HUT ke-68 Kaltim dengan melalui banyak peran. Menurutnya masyarakat harus punya rasa sense of belonging terhadap Kaltim itu sendiri.

“Dimulai dari minat tertentu yang dipupuk dari langkah kecil sehingga  suatu saat bisa menjadi bermanfat dan juga bermakna untuk Kaltim,” pungkasnya. (ens)

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.