EKONOMI DAN PARIWISATA
Sejarah Taman Salma Shofa; Awalnya Kolam Renang Keluarga, Kini Jadi Destinasi Wisata

Taman Salma Shofa sudah jadi favorit warga Samarinda kalau ingin berenang. Usianya sudah satu dekade lebih. Di balik perkembangannya, Shalma Shofa punya cerita unik ketika awal pembangungan.
Kota Samarinda didominasi oleh destinasi wisata keluarga. Satu di antaranya Taman Salma Shofa yang sudah cukup hits di kalangan warga Samarinda. Sebagai tempat wisata kolam renang dan punya daya tarik lainnya.
Keberadaan Salma Shofa sendiri sebagai wisata kolam renang usianya sudah satu dekade lebih. Bukti kalau peminatnya selalu ada. Seiring berjalannya waktu, destinasi ini terus berkembang. Fasilitasnya lengkap. Ada museum mini. Dan belakangan sudah ada fasilitas outdoor.
Di balik perkembangan Taman Salma Shofa saat ini. Ada cerita unik di baliknya. Ketika Salma Shofa baru saja dibangun. Sekitar 14 tahun lalu, tepatnya pada 2010.
Owner Taman Salma Shofa Saddam Husin cerita kalau awalnya, sempat berjualan tanaman hias pada 2006 hingga 2008.
“Kemudian sampai tahun 2008 tanaman hias harganya udah nggak masuk akal. Setelah itu kita rembukan kayaknya ini udah saat yang tepat buat recovery bisnis,” jelas Saddam belum lama ini.
“Tapi awalnya nggak ada kepikiran buat tempat wisata. Hasil keuntungan jualan tanaman hias, kita mau jadiin buat kolam buat keluarga,” tambahnya.
Karena tanah yang saat ini menjadi destinasi wisata Taman Salma Shofa, mulanya difungsikan sebagai tempat berkumpul keluarga besar. Sehingga ketika akan dibangun kolam renang, peruntukkannya untuk pribadi.
“Eh ternyata di hari selesai kolam renang dibuat, ada warga yang mau masuk trus kita larang, kalau mau masuk bayar lima ribu, ternyata beneran dibayar lima ribu. Akhirnya kita kepikiran, bisa nih jadi bisnis.”
Saddam sendiri adalah generasi kedua yang mengurus Taman Salma Shofa. Awalnya, destinasi ini dipegang oleh Bapak Pariwisata Kaltim, Syafruddin Pernyata.
Sejak menjadi pengurus penuh, Saddam mulai mengembangkan bisnisnya dengan beberapa sentuhan kreatif. Tanpa mengubah hal dasar Salma Shofa,yakni tempat berenang.
Saddam ingin pengunjung aktif secara fisik untuk berenang. Karena itu hingga kini tak ada wahana tambahan seperti seluncuran tinggi, ari jatuh, dkk. Untuk aktivitas non berenangnya, Salma Shofa menyediakan tempat berfoto yang ciamik, lapangan rumput untuk berbagai event, tempat rapat, hingga arena camping. (ens/dra)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK4 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN