SAMARINDA
SMKN 3 Samarinda Tampik Tudingan Wajib Beli Kalender hingga Larangan Praktikum

Seorang wali murid SMKN 3 Samarinda mengeluhkan kebijakan sekolah yang mewajibkan pembelian kalender. Sampai berdampak ke larangan praktikum bagi yang belum membelinya. Pihak sekolah menampiknya. Begini duduk perkaranya.
Unggahan seseakun di Instagram yang menyebutkan SMK di Samarinda mengancam puluhan siswanya tidak akan mendapat ijazah dan tak boleh ikut praktikum. Jika tidak membeli kalender 2024 yang diterbitkan sekolah.
Setelah ditelusuri, ternyata sekolah itu adalah SMK Negeri 3 Samarinda. Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya. Mengaku bahwa anaknya dan rekan sekelasnya dilarang mengikuti praktikum kejuruan. Akibat kompak sekelasan tidak membeli kalender.
“Tidak ada konfirmasi ke orang tua, jadi langsung, dan ga ada sosialisasi. Anak-anak itu disuruh beli kalender seharga Rp55 ribu,” ungkapnya, belum lama ini.
Menurutnya, baru kali ini sekolah menerbitkan kalender dan dijual ke para siswa. Hal ini menurut sumber tersebut, cukup memberatkan orang tua siswa.
“Bahkan semua anak-anak itu sepakat satu kelas engga beli. Sampai bilangnya kalau ngga mau akan dipanggil orang tuanya,” jelasnya.
Soal larangan praktikum, sumber tersebut turut mengakui kebenarannya. Karena anaknya sendiri ikut mengalami.
“Dampak dari itu gak bisa praktik, yang jelas kelas dua itu gak bisa,” pungkasnya.
Pihak SMKN 3 Samarinda Menampik
Untuk mengonfirmasi kabar tersebut, Kaltim Faktual lantas bertanya pada pihak sekolah. Yang diwakili oleh Waka Humas, Agustina. Ia dengan tegas menampik dugaan ‘pemaksaan’ membeli kalender bagi siswanya.
“Tidak benar, kebetulan yang handle (kalender) itu kita lewat komite sekolah untuk membackup program-program sekolah,” ujarnya.
Komite sekolah adalah kumpulan orang tua siswa yang terkoneksi dengan sekolah. Untuk saling mendukung pada kemajuan sekolah, serta mempercepat distribusi informasi dari sekolah ke wali murid atau sebaliknya.
Dan memang benar, bahwa komite sekolah lah yang menyebarkan pesan imbauan partisipasi membeli kalender sekolah. Untuk media promosi sekolah. Yang disebarkan melalui pesan WhatsApp. Agustina menegaskan itu hanya imbauan, bukan pemberitahuan wajib membeli.
“Ada surat komite sekolah kita minta partisipasinya aja. Tidak diwajibkan karena itu dana partisipasi,” katanya.
Bunyi Surat Edaran
Dengan hormat kami haturkan terimakasih sebesarnya pada bapak dan ibu yang telah mempercayakan putra putrinya mendapat pendidikan di SMKN 3 Samarinda.
Oleh karena itu dalam rangka mendukung program-program kami menerbitkan kalender 2024 berisi foto-foto putra-putri bapak ibu serta foto-foto kegiatan sekolah yang sudah terlaksana.
Untuk itu kami meminta partisipasi bapak ibu orang tua wali alumni sebesar 55 ribu kami harap partisipasi tersebut diatas dapat diterima mulai kalender dibagikan hingga 10 Februari. Tertanda ketua komite sekolah.
Disampaikan ke Wali Kelas
Kata Agustin, pihak sekolah sudah berkomunikasi dengan wali kelas untuk kembali memberitahukan pada wali murid. Bahwa pembelian kalender itu adalah suka rela.
“Saya sudah bicara dengan anak-anak. Sudah sampaikan itu dana partisipasi silakan berpartisipasi dengan kegiatan sekolah dan itu juga ditujukan ke orang tunya bukan anaknya,” jelasnya.
Agustina juga meminta orang tua siswa berkomunikasi dengan wali kelas jika keberatan untuk membeli kalender tersebut. Wali kelas dapat memberikan solusi, misalnya dengan memberikan keringanan pembayaran atau mencicil pembayaran.
“Misalnya ada wali kelas yang menyampaikan bisa gak nyicil karena ini ada alumni yang (bayar) Rp 20 ribu dulu. Bisa gak Rp5 ribu dulu. Silakan atuh. Yang penting komunikasi,” imbuhnya.
Larangan Praktikum
Mengenai dugaan larangan praktikum, Agustina mengaku sudah bertanya langsung pada siswa. Dan mendapat jawaban bahwa dugaan itu tidak benar. Konfirmasinya ke wali kelas juga mendapat jawaban yang sama.
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim belum merespons konfirmasi media ini. Untuk mencari kebenaran, ataupun upaya lanjutannya. (dmy/fth)
-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan