EKONOMI DAN PARIWISATA
Tas Rajut Chunky Bag Tinggi Peminat, Banyak Pelatihan Digelar di Samarinda

Tren pembuatan tas rajut Chunky Bag masih banyak digemari di Kota Samarinda. Berbagai wadah pelatihan pun cukup banyak digelar. Jadi tempat menyalurkan hobi, hingga bisnis fesyen yang menjanjikan.
Industri fesyen terus mengalami perkembangan. Tak hanya fesyen pakaian, tetapi juga tas. Selain buatan pabrik, beragam tas buatan tangan seperti tas rajut juga cukup digemari.
Misalnya saja tas rajut model Chunky Bag. Alias Korean Crochet Bag asal Korea yang sempat naik daun pada 2023 lalu. Namun masih punya banyak peminat di Indonesia hingga saat ini. Termasuk di Samarinda.
Chunky Bag sendiri terbuat dari material khusus chunky yarn yang berupa benang berukuran jumbo dan fluffy yang dirajut dengan menggunakan tangan. Jadi fesyen sekaligus keterampilan khusus.
Meski trennya sudah menurun, Chunky bag masih cukup digemari di Samarinda. Tampak dari berbagai workshop atau pelatihan yang marak digelar belakangan ini.
Seperti workshop Chunky Bag oleh Wardah, lalu oleh Play and Fun, oleh Faimo Creative, dan yang teranyar bakal digelar oleh Artsyclass. Akan diadakan pada Minggu, 28 April 2024 di Atrium City Centrum Samarinda.
Owner Artsyclass Naila Almira menyebut dirinya sudah kerap mengadakan berbagai pelatihan sejak 2023 lalu. Untuk di tahun 2024 ini, pelatihan chunky bag termasuk di dalamnya.
“Chunky Bag sendiri adalah tas yang bisa dibuat tanpa dijahit dan untuk pembuatannya juga terbilang mudah,” jelasnya ketika dihubungi Kaltim Faktual Jumat 19 April 2024.
“Peminat Chunky Bag cukup tinggi karena modelnya yang trendi dan memiliki berbagai pilihan warna,” tambahnya.
Naila menyebut pembuatan Chunky Bag biasanya memiliki durasi 2-3 jam. Pas untuk dibuat pelatihan. Apalagi yang terbaru biasa dikombinasikan dengan strap rantai, mutiara, atau gantungan kunci dari manik.
Kata Naila, satu tahun mengadakan berbagai pelatihan punya cerita tersendiri. Bermula dari Naila yang memang punya bisnis bouquet. Lalu masuk ajakan kerja sama workshop pembuatan bouquet.
“Jadi lah sekalian aja bikin Artsyclass sebagai wadah kreatif juga yang bisa kolaborasi dengan UMKM di Kaltim.”
Naila berharap setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat mengaplikasikan ilmunya. Entah untuk hobi ataupun bisnis.
Siapapun boleh daftar. Naila menjelaslan Artsyclass terbuka untuk umum mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Untuk mengikuti kelas bisa registrasi dengan harga Rp235 ribu saja. Bisa bawa pulang tasnya. “Workshop lain bisa pantau di Instagram Artsyclass,” pungkasnya. (ens/am)

-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SAMARINDA5 hari ago
DKPP Kaltim Gelar Bazar Olahan Hasil Perikanan, Puluhan UMKM Ikut Meramaikan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pengurus Baru DWP Dinsos Kaltim Resmi Dikukuhkan, Diminta Jadi Sumber Inspirasi dan Motivasi
-
SOSOK1 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Diskominfo Kaltim Gelar Coaching JIGD, Perkuat Implementasi Satu Data Indonesia
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
PARIWARA24 jam ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
DWP Kaltim Gelar Seminar Busana Tradisional Kutai, Dorong Pelestarian Budaya Lokal